• 29 Mei 2025, 16:08 WIB
• /
• Dilihat 83 kali
• /
• adminpemberitaan

Lembang - Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang, unit pelaksana teknis di bawah Kementerian Pertanian, kembali mencetak sejarah penting dalam pengembangan genetik sapi perah nasional. Pada Selasa, 27 Mei 2025, BIB Lembang menerima kunjungan dua raksasa perusahaan genetika ternak dunia, Alta Genetics Inc. dari Kanada dan Dairy Lac International dari Pakistan. Kedatangan delegasi ini menjadi langkah awal penjajakan kerja sama strategis berbasis kemitraan global yang setara.

Langkah ini dinilai sebagai bagian dari upaya besar Indonesia untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor sumber genetik dan memperkuat kapasitas dalam negeri melalui teknologi pemuliaan unggul. Saat ini, semen beku produksi BIB Lembang sudah digunakan oleh sejumlah megafarm ternama seperti Ultrajaya, Greenfields, Tapos, GDA, dan PT. PIMS Berastagi, yang menjadi bukti kualitas genetik lokal kian diperhitungkan di pasar global.

Delegasi dari kedua perusahaan terdiri atas nama-nama penting di industri genetik global: Ehtisham Ahmed dan Rizwan Awan dari Dairy Lac, serta Stuart Bright dari Alta Genetics. Mereka disambut langsung oleh Wulandini Solihah, Kepala Subbagian Tata Usaha BIB Lembang, didampingi oleh Ketua Umum Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PB PDHI), Muhammad Munawaroh.

“Kami siap mendukung BIB Lembang dalam program genetik sapi perah, termasuk penyediaan pejantan unggul, semen beku, dan embrio, baik sexing maupun non-sexing,” ujar Stuart Bright. Hal ini mempertegas komitmen Alta Genetics untuk menjalin kolaborasi yang tidak hanya berbasis komersial, tetapi juga berbagi pengetahuan dan teknologi jangka panjang.

Kerja sama yang dijajaki bukan hanya bertujuan transfer teknologi, melainkan menjadi bagian dari strategi besar dalam memperkuat industri sapi perah nasional. Targetnya jelas: mengurangi impor susu, meningkatkan kualitas genetik, dan membuka akses lebih luas bagi peternak terhadap bibit unggul yang mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan mereka.

“PDHI sangat mendukung kolaborasi ini. Kami berharap hasil kerja sama ini mampu memberikan dampak langsung bagi peningkatan kualitas dan produktivitas ternak Indonesia,” tegas Muhammad Munawaroh. Dukungan asosiasi profesi menjadi penguat penting bagi keberlanjutan program ini di tingkat nasional.

Pada 2023, BIB Lembang bersama Moosa Genetics juga telah melakukan analisis DNA terhadap enam sapi Friesian Holstein (FH) unggulan: ALBA, EINSTEINS, FLATE, FLANGO, FOLEGAN, dan HYPRO. Hasilnya menunjukkan potensi luar biasa—dari produksi susu tinggi, kadar lemak optimal, hingga gen Casein A2 yang lebih mudah dicerna dan bernilai tinggi secara komersial. Ini menandai transformasi BIB Lembang sebagai aktor aktif dalam ekosistem genetika sapi global.