Kementan Dorong Pengembangan Peternakan di Sawahlunto
- 09 Juli 2025, 14:29 WIB
- /
- Dilihat 17 kali
- /
- adminpemberitaan

Jakarta — Kementerian Pertanian terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pelayanan kesehatan hewan dan pengolahan hasil ternak di berbagai daerah, salah satunya Kota Sawahlunto, Sumatera Barat.
Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Nuryani Zainuddin, menyampaikan bahwa Sawahlunto memiliki potensi besar dalam subsektor peternakan, namun beberapa kendala infrastruktur perlu segera diatasi agar layanan ke masyarakat dapat berjalan optimal.
Salah satu isu utama adalah Rumah Potong Hewan (RPH) Ruminansia yang dibangun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Saat ini, RPH tersebut belum bisa difungsikan karena akses jalan menuju lokasi mengalami kerusakan cukup parah. Akibatnya, kendaraan pengangkut ternak tidak dapat melintas. Pemerintah daerah pun mengalami keterbatasan anggaran untuk memperbaiki jalan tersebut.
“Pemerintah daerah berharap ada dukungan dari Kementerian Pertanian, baik melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun skema lain seperti pembangunan jalan usaha tani,” ujar Nuryani.
Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, menyampaikan kebutuhan mendesak untuk renovasi Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang telah berdiri sejak 1988. Meski bangunannya sudah rusak berat, Puskeswan ini dinilai sangat aktif dalam melayani masyarakat dan pernah meraih predikat Puskeswan terbaik tingkat nasional.
“Dengan peran penting yang dimiliki Puskeswan ini, saya berharap ada alokasi dana DAK untuk perbaikan bangunan agar pelayanan semakin maksimal,” kata Riyanda.
Potensi lain yang sedang dikembangkan adalah produk rendang khas Sawahlunto yang kini diminati pasar luar negeri, termasuk wisatawan dari Malaysia. Namun, pemasaran ke luar negeri masih terhambat karena adanya status penyakit mulut dan kuku (PMK) di Indonesia yang belum sepenuhnya pulih. Kementan menilai, jika pengendalian PMK terus membaik, peluang ekspor produk olahan daging seperti rendang dapat terbuka lebih luas.
Di sisi lain, populasi kambing di Sawahlunto juga menunjukkan tren positif. Ini membuka peluang besar jika ke depan Indonesia mulai mendorong pelaksanaan pemotongan hewan Dam dan Hadyu (qurban jemaah haji) dilakukan di dalam negeri. RPH di Sawahlunto diharapkan bisa disiapkan sebagai lokasi pemotongan ternak ruminansia besar maupun kecil.
Kementerian Pertanian menyatakan bahwa dukungan infrastruktur seperti RPH dan Puskeswan merupakan bagian penting dalam membangun sistem peternakan yang berkelanjutan. Pemerintah pusat akan meninjau skema dukungan anggaran yang memungkinkan, agar potensi daerah seperti Sawahlunto dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih besar bagi masyarakat.