Ditjen PKH Kementan Terima Audiensi PISAgro Dukung Program Ketahanan Pangan
- 26 Februari 2024, 08:34 WIB
- /
- Dilihat 347 kali
- /
- humaspkh
Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menerima kunjungan delegasi Partnership for Indonesia’s Sustainable Agriculture (PISAgro) di Kantor Kementerian Pertanian (26/2). Kunjungan PISAgro ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dengan Biro Perencanaan Kementerian Pertanian untuk mendiskusikan lebih lanjut terkait penguatan kolaborasi dalam mengembangkan peternakan mendukung Program Ketahanan Pangan Pemerintah.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Nasrullah menyambut baik pertemuan ini dan menyampaikan apresiasinya kepada para delegasi PISAgro.
"Kami akan mensupport dan bersinergi dalam program yang dijalankan dan memfasilitasi dalam ranah kebijakan bersinergi bagi para pelaku usaha yang bergerak dalam bidang peternakan dan kesehatan hewan selama untuk masyarakat akan kami support dalam rangka mengurangi defisit susu dan daging dengan membuka lahan, regulasi, dan investasi", ujar Nasrullah.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Ditjen PKH, Makmun menyampaikan kebijakan Ditjen PKH pada tahun 2024 meliputi target produksi daging berbagai komoditas dan peningkatan daya saing ekspor serta investasi. Dari sisi hilir, kegiatan Ditjen PKH difokuskan pada komoditas yang sudah surplus, yaitu daging ayam dan telur. Untuk komoditas yang belum surplus seperti daging sapi dan susu, berbagai upaya terus dilakukan untuk meningkatkan populasi dan produktivitas.
“Kami juga membuat program tematik yang kita khususkan pada daerah kemiskinan ekstrim dan juga daerah stunting. Kami juga masuk ke pengendalian inflasi tuk komoditas daging dan telur,” tambah Makmun.
Beberapa hal yang disampaikan Delegasi PISAgro diantaranya perlunya proritas pada regulasi yang meringankan bagi para pelaku usaha baru yang bergerak dalam bidang peternakan. Demikian juga disampaikan pentingnya vaksinasi PMK secara rutin agar mencegah kasus serupa sebagaimana terjadi di Pasuruan Jawa Timur.
“Untuk penambahan ternak, kami perlu bantuan pemerintah dalam hal subsidi pembelian ternak dan kemudahan dalam perijinan”, kata Anang, salah satu delegasi saat menjelaskan peremajaan ternak untuk mengembalikan ternak yang mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Selain itu, PISagro juga melaporkan adanya hasil uji coba produk mineral blok pada sapi perah di salah satu lokasi di Provinsi Jawa Tengah yang ternyata mampu mengurangi emisi gas methan mencapai 40% serta mampu meningkatkan produksi susu hingga 30%.Tentunya hasil ini perlu diapresiasi dan mendorong inovasi dan penelitian terus berjalan.
Dengan adanya komitmen bersama, Ditjen PKH berharap audiensi ini mampu membangun kolaborasi yang kokoh dan menciptakan langkah-langkah konkret untuk menguatkan sektor peternakan sebagai salah satu pilar utama dalam mencapai ketahanan pangan nasional.