• Beranda
  • Berita
  • Jokowi Bangga Swasta Turut Berperan Dalam Pembibitan Sapi

Jokowi Bangga Swasta Turut Berperan Dalam Pembibitan Sapi

  • 27 Juni 2016, 12:36 WIB
  • /
  • Dilihat 1320 kali

Bogor, Dalam rangka memastikan stok daging sapi di bulan suci ramadhan dan menjelang idul fitri, Presiden Joko Widodo mengunjungi salah satu perusahaan perbibitan sapi lokal unggul yang berada di Kecamatan Rumpin Kabupaten Bogor Jawa Barat. Kunjungan tersebut didampingin oleh Menteri Pertanian RI A. Amran Sulaiman, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir, BUMN Rini Soemarno dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heriyawan serta beberapa Direktur teknis lingkup Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Selasa (21/6).       

Indonesia saat ini sudah memiliki beberapa UPT perbibitan di bawah lingkup Kementerian Pertanian yang merupakan pusat penyediaan bibit sapi unggul, namun demikian swasta yang terlibat dalam usaha pembibitan ternak masih sangat sedikit atau jumlahnya masih sangat terbatas dan bisa dijitung dengan jari. PT. Karya Anugerah Rumpin (KAR) merupakan salah perusahaan swasta yang telah aktif berperan dalam usaha pembibitan ternak. “Usaha ini sangat bagus karena ada unsur swastanya, ada keterlibatan peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Kemenristekdikti" ungkap Jokowi. "Kalau di tempat perbibitan sapi unggul yang lain itu dikerjakan total oleh Kementerian Pertanian,” jelasnya menambahkan.

Disela-sela kunjugan tersebut, dilakukan penandatangan MoU antara Menteri Pertanian dengan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, serta dengan PT. Karya Anugerah Rumping. Kesepakatan bersama antara PT. Karya Anugerah Rumpin dengan Kementerian Pertanian dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan mutu genetik sapi potong dan kerbau melalui kegiatan uji performan dalam menghasilkan bibit unggul sapi potong dan kerbau di Indonesia, sementa kerjasama dengan LIPI bertujuan untuk pengembangan produksi benih sapi unggul lewat skema riset bersama perbaikan genetik sapi dan penyebarannya.

Kerja sama ini dilakukan dengan tujuan untuk mensinergikan kompetensi yang dimilki oleh LIPI dalam hal ini sebagai Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dengan kapasitas produksi, modal pejantan unggul, induk betina, kapital dan dipadukan dengan manajemen yang dmiliki oleh PT Karya Anugerah Rumpin.        

Pada kesempatan tersebut, Menteri Pertanian juga melakukan praktek langsung pelaksaan Inseminasi Butan (IB) yang disaksikan oleh Presiden Jokowi.

Presiden menjelaskan bahwa dari hitung-hitungan yang dilakukan oleh pemerintah bahwa swasembada daging akan dapat tercapai 9-10 tahun lagi, jika pemerintah dan swasta, serta masyarakat turut serta dalam program pembibitan. "Selain itu kita juga harus melakukan seleksi untuk mendapatkan sapi-sapi yang mempunyai performan yang baik untuk di bagikan baik kepada industri maupun kepada petani" jelas Jokowi. "Tiap tahun kita juga selalu membutuhkan kurang lebih 2-3 juta ekor dan itu harus konsisten dilakukan secara terus menerus untuk memperkuat di sektor hulunya", ungkap presiden mengarahkan.

"Harus nemiliki konsistensi yang tinggi dan terus menerus dilakukan, jangan berhenti, sehingga apa yang ada dari semua potensi yang dimiliki kita saat ini sangat memungkinkan untuk mencapai swasembada", ungkap Bapak Presiden penuh harap.

Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa "Kita tidak perlu lagi bagi-bagi  sapi ke petani seperti dulu tanpa persiapan menajemen yang matang, harus ada pendampingan, yang penting disitu", ungkapnya lebih tegas.

"Memang membutuhkan proses panjang bukan instan, namun harus dilaksanakan dengan konsisten dan terus menerus, sehingga akan tercapai swasembada daging", himbaunya.

"Mau tidak mau, untuk pemenuhan konsumsi daging sapi saat ini harus impor dulu,  tanpa impor maka pemotongan sapi betina produktif akan berjalan terus sehingga harus disudahi, sehingga sapi lokal kita tdk terkuras habis, maka harus dilakukan impor untuk menutup kekurangan pasokan dalam negeri tersebut", ungkap Jokowi menjelaskan.

Jokowi juga menyampaikan bahwa terkait dengan harga daging sapi mestinya harga di masyarakat bisa leboh terjangkau diantara 55-50 ribu rupiah, jika kita mengarah kepada negara lain.

"Pemerintah saat ini sudah menekan diharga 80 ribu rupiah bahkan dibawah harga itu jufa ada. Hal itu dilakukan bukan berarti tidak dikalkulasi", ungkap Presiden.

 

(Padjarnain, S.Pt, Yuliana Susanti, S.Pt, MSi – Humas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementan).

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset