Mentan Beberkan Poin Kerja Sama Pertanian Usai Dampingi Presiden Prabowo Kunjungan ke Yordania
- 17 April 2025, 06:04 WIB
- /
- Dilihat 192 kali
- /
- humaspkh

Jakarta, - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengungkapkan berbagai poin penting kerja sama bilateral di bidang pertanian yang telah disepakati dalam kunjungan kenegaraan ke Yordania mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya penguatan diplomasi ekonomi dan ketahanan pangan melalui sinergi lintas negara.
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo dan Raja Abdullah II bin Al-Hussein di Amman, Yordania, kedua pemimpin negara menyepakati penguatan kerja sama strategis di berbagai sektor, termasuk pertanian, ketahanan pangan, teknologi agrikultur, dan perdagangan hasil pertanian.
“Kerja sama ini sangat strategis karena kedua negara memiliki keunggulan yang saling melengkapi. Indonesia kaya dengan komoditas tropis seperti kelapa sawit, dan karet, sementara Yordania unggul dalam teknologi pengelolaan air dan pertanian lahan kering, serta merupakan salah satu produsen fosfat terbesar di dunia,” ungkap Mentan Amran dalam keterangan resminya, setelah kembali ke Tanah Air, Kamis (17/04/2025).
Mentan Amran beberkan beberapa poin penting dalam Kerjasama tersebut. "Kami menjajaki dan menyepakati sejumlah kerja sama konkret yang akan memperkuat sektor pertanian kedua negara. Fokus kami adalah membangun kemitraan jangka panjang di bidang riset pertanian, pertukaran informasi, teknologi dan program pelatihan, peningkatan kapasitas SDM, hingga penguatan investasi, akses pasar," jelas Mentan Amran.
Kementerian Pertanian menegaskan bahwa seluruh hasil kerja sama akan segera ditindaklanjuti dengan membentuk tim teknis antar negara guna merancang rencana implementatif. Selain tanaman pangan, kerja sama juga menyasar subsektor peternakan.
“Tentu peternakan akan didiskusikan (red-kerjasama) dan pihak Kerajaan Yordania akan berkunjung ke Indonesia untuk menindaklanjuti” ujar Mentan.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyampaikan bahwa setiap peluang kerja sama bilateral tentu akan dijajagi guna mengembangkan peternakan nasional, khususnya dalam upaya menarik investasi.
“Kami melihat potensi kolaborasi dalam pengembangan hingga teknologi peternakan. Hal ini mendorong efisiensi, produktivitas, dan akses pasar bagi produk peternakan lokal,” pungkas Agung.