Pentas Ternak Jawa Barat

  • 02 Oktober 2015, 11:48 WIB
  • /
  • Dilihat 2279 kali

Salah satu sudut Kota Baru Parahyangan siang itu (31/8) tampak lebih ramai dari biasanya. Banyak tenda-tenda komando didirikan dan panggung hiburan yang megah ada di tengah rerumputan. Dan yang menarik banyak perhatian adalah ratusan hewan ternak yang berada di dua tenda besar. Sementara itu, di sekitar lokasi banyak pemilik ternak juga berseliweran. Tetapi ini bukan pasar dadakan menjelang Hari Raya Qurban. Salah satu baliho besar menunjukkan bahwa tengah berlangsung Pentas Ternak 2015 yang rutin digelar oleh Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat.        

Ditemui TROBOS Livestock di lokasi, R.Abdullah Fathul Alim, Kepala Bidang Produksi Dinas Peternakan Jawa Barat yang sekaligus menjadi ketua panitia acara, mengatakan, perhelatan kali ini merupakan gabungan dari dua hajatan. Kontes ternak yang telah berlangsung sejak 1981 dan Pesta Patok yang khusus digelar dua tahun sekali sejak 1996.           

Menurut Asep, begitu sapaan akrab Abdullah, digabungkannya dua agenda besar tersebut bertujuan untuk dapat menunjukkan aspek peternakan dari hulu, berupa bibit dan budidaya, hingga hilir yang berupa produk olahan. Karena itu pada perhelatan kali ini peserta bukan hanya peternak tetapi diramaikan industri kecil dan besar yang berada di Jawa Barat. Acara Pentas Ternak berlangsung selama dua hari, dengan hari pertama penjurian untuk kontes ternak dan hari kedua sebagai pengumuman pemenang dan pembagian hadiah.

Samai Standar Internasional           

Dalam kontes ternak kali ini ada beberapa komoditas yang dilombakan, yakni sapi perah, sapi potong, domba, kambing, dan ayam pelung. Asep menyatakan, kontes ayam pelung baru sebagai eksibisi guna menyemarakkan acara. Tak ubahnya kontes ratu kecantikan, sapi-sapi yang dilombakan diarak menuju sebuah lokasi untuk dilakukan penilaian oleh para juri. Dari kelima komoditas, penilaian yang menyamai dengan standar internasional adalah kontes sapi perah yang terbagi menjadi tiga kelas berdasarkan umur ternak. Kelas pertama adalah sapi perah dengan usia 9-12 bulan, di kelas kedua adalah sapi berusia 12-15 bulan dan kelas ketiga adalah sapi laktasi beranak kedua.          

Penilaian sapi perah dilakukan oleh juri yang berasal dari berbagai latar belakang, diantaranya guru besar dari sebuah perguruan tinggi, seorang ahli dari balai atau badan dinas terkait dan ada pula dari asosiasi. Kesemua juri telah menguasai standar penilaian dan telah berpengalaman sehingga keabsahan penilaian tidak diragukan lagi.               

“Penilaian sapi perah berbeda dengan sapi potong, di sapi perah tidak menggunakan bobot badan sebagai acuan utama,” ujar Asep. Penilaian ditekankan pada performa sapi perah yang terlihat dari postur tubuh dan ambing yang memiliki porsi penilaian 40% dari total skor.           

Performa sapi perah, terang Asep, dilihat dari beberapa aspek. Pertama, sapi perah yang baik harus memiliki rahang kuat. Ia menjelaskan, rahang kuat menandakan mampu melakukan aktivitas memamah biak dengan baik. Berikutnya, leher jenjang yang menggambarkan distribusi pakan ke saluran pencernaan baik dan lancar.

Beralih ke badan, lanjut Asep, sapi perah yang baik memiliki punggung yang lurus, dada yang dalam dan jarak antara kedua kaki depan lebar. Hal tersebut menandakan sapi perah memiliki jantung yang besar sehingga mampu memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik. Kaki belakang juga harus terlihat kuat tidak boleh terlalu menyiku. Kuku juga masuk dalam kategori penilaian. Penilaian tersebut didasarkan pada kemampuan sapi perah untuk dapat bertahan selama masa produktif hidupnya. “Akan percuma jika produksi susu tinggi tetapi kaki lemah sehingga baru 1-2 tahun sudah roboh. Harapannya sapi perah dapat berproduksi 5-6 tahun tanpa mengalami masalah serius,”jelas Asep.

 

Sumber: https://www.trobos.com/detail_berita.php?sir=8&sid=6561

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset