• Beranda
  • Berita
  • Temu Koordinasi Kehumasan 2012 Ditjen PKH Angkat Potensi Pengembangan Ternak Kelinci

Temu Koordinasi Kehumasan 2012 Ditjen PKH Angkat Potensi Pengembangan Ternak Kelinci

  • 07 Desember 2012, 09:17 WIB
  • /
  • Dilihat 1762 kali

Bogor – Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan selenggarakan Temu Koordinasi Kehumasan. Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Amaris Bogor pada tanggal 28 November 2012 mengangkat topik “Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kelinci Sebagai Salah Satu Sumber Penyediaan Daging”. Strategi dan Kebijakan Pengembangan Kelinci sebagai Salah Satu Sumber Penyediaan Daging disamping Program Swasembada Daging Sapi Tahun 2014 (PSDS-2014) merupakan salah satu dari program utama Kementerian Pertanian dalam mewujudkan ketahanan pangan hewani asal ternak melalui penyediaan sapi lokal, yang diharapkan melalui program ini impor sapi bakalan dan daging sapi menurun menjadi 10%.

Pengembangan ternak kelinci dianggap sebagai salah satu alternatif dalam penyediaan kebutuhan portein hewani selain daging sapi. Dalam menunjang kebutuhan protein hewani yang meningkat seiring pendapatan dan daya beli masyarakat juga meningkat sehingga permintaan konsumsi naik ditambah pula dengan harga daging sapi dengan trend yang selalu naik. Oleh karena itu, diperlukan sosialisasi yang intensif kepada berbagai stakeholder dalam peningkatan produksi dan diversifikasi produk menjadi sangat dibutuhkan sebagai salah satu sumber penyediaan daging adalah kelinci. 

Keunggulan budidaya kelinci yakni memiliki protein hewani yang tinggi, berkembang biak cepat, kenaikan berat badan yang cepat, relatif mudah dalam pengelolaan, pasar tersedia dengan harga relarif tinggi. Pengembangan sentra ternak kelinci tahun 2012 dilakukan melalui bantuan sosial yang tersebar di 5 propinsi (Bengkulu, Kepri, Jabar, Jateng, dan Jatim) di 5 kabupaten/kota pada 6 kelompok dengan konsep kampung kelinci. Jumlah populasi ternak kelinci dari 6 kelompok sebanyak 1230 ekor, pada saat ini telah mencapai 1898 ekor meningkat secara signifikan sebesar 54%, hal ini disampaikan oleh kepala Sub Direktorat Ternak Unggas dan Aneka Ternak dan Monogastrik Direktorat Budidaya Ternak Ditjen PKH Wignyo Sadwoko. 

Dalam kegiatan juga dilakukan presentasi pengembangan kampung kelinci Gunung Mulya yang disampaikan oleh Kepala Bidang Produksi Ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bogor Prihartini Mulyawati, meliputi Refleksi Kebijakan Pengembangan Ternak Kelinci, Perkembangan poipulasi kelinci di Kabupaten Bogor, Karakteristik Kampung Kelinci, Pembagian Wilayah Pengembangan Kampung Kelinci, Model Pembinaan Peternak Kelinci oleh Koperasi Peternak Kelinci, Model Kampung Kelinci, Kelembagaan/organisasi dan Pengelolaan Kampung Kelinci, Sumber pembiayaan pengembangan kampung kelinci. 

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan lapangan ke ”kampoeng kelinci” Kabupaten Bogor, yang merupakan salah satu kelompok ternak yang telah melaksanakan program Sarjana Membangun Desa (SMD) dan memanfaatkan koperasi peternak kelinci (Kopnakci) dalam usahanya kelompok tersebut telah memanfaatkan potensi limbah pertanian sebagai komponen bahan pakan. 

Untuk keberhasilan pencapaian pengembangan ternak kelinci sebagai sumber protein hewani, perlu diperhatikan berbagai masalah dan kendala di lapangan, seperti bibit yang unggul, mutu bahan pakan, dan mortalitas tinggi. Pemerintah diharapkan dapat membantu mengatasi kendala dalam sosialisasi dan pemasaran kelinci serta kondisi psikis masyarakat terhadap daging kelinci yang masih rendah. 

Potensi Kehumasan pada instansi pemerintahan saat ini dinilai cukup besar, namun belum dimanfaatkan secara optimal. Keberadaan fungsi kehumasan secara struktural untuk menyebarkan informasi kebijakan pembangunan peternakan, membangun citra yang baik, sehingga perlu diperkuat. Oleh karena itu perlu dibentuk perangkat kehumasan dengan melengkapi dan memperkuat perangkat SDM, perangkat sarana dan prasarana. 

Pengembangan Kampoeng Kelinci sebagai bentuk diversifikasi produk peternakan disamping Program PSDS 2014 perlu dipahami oleh berbagai pihak, oleh karena itu perlu melibatkan fungsi Kehumasan Kementerian Pertanian dan Wartawan dalam mensosialisasikan program dan kebijakan pengembangan kelinci sebagai salah satu sumber penyediaan daging dapat tercapai ini . 

(Reno Sari, S.Pd., Ismatullah Salim., S.Pt., Titik Triary W, S.Pt., Anida Br Regar, Dedeh Kurniasih – Subbag Kerjasama dan Humas, Ditjen PKH) 

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset