• 22 Maret 2012, 17:17 WIB
• /
• Dilihat 1541 kali

Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI di damping oleh Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat melakukan kunjungan kerja pada tanggal 20 Maret 2012 di Kabupaten Ciamis, lokasi yang dikunjungi adalah kandang percontohan pengembangan klaster ayam ras pedaging yang merupakan bantuan Bank Indonesia (BI) Tasikmalaya bekerjasama dengan SMK Nurul Huda Panumbangan. Pada kesempatan tersebut atas nama pemerintah, Dirjen PKH mengucapakn terima kasih kepada BI terhadap dukungan yang diberikan dalam pengembangan perunggasan di Indonesia, lebih lanjut dikatakan bahwa peranan pemerintah hanya sebagai stimulan tetapi yang terpenting adalah bagaimana peternak mampu mengangkat statusnya yang lebih baik dan bisa mandiri. 

Setelah kunjungan lapangan, dilanjutkan Pertemuan Koordinasi Pengembangan Industri Ayam Ras Pedaging Priangan Timur di ruangan rapat Bank Indonesia, dalam pertemuan tersebut Dirjen PKH menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi sentra ayam pedaging terbesar di Indonesia dengan populasi 497.814.132 atau sebesar 44,64% terhadap populasi nasional. 

Beliau juga menyampaikan bahwa ada beberapa permasalahan yang dihadapi peternak di Indonesia khususnya bidang perunggasan, antara lain tidak stabilnya harga DOC yang diakibatkan ketergantungan supply impor dari GPS dan PS, sebagian besar bahan baku pakan ternak tergantung impor (jagung, bungkil kedelai, tepung ikan, tepung tulang dan vitamin) dan kurangnya informasi pasar tentang kebutuhan jumlah dan jenis produk yang dibutuhkan sehingga supply dan demand tidak terjaga dengan baik, serta kemitraan usaha perunggasan belum berjalan secara optimal . 

( Sumber : padjarnai subbag kerjasama dan humas, bagian perencanaan. Ditjennak dan Keswan)