• Beranda
  • Berita
  • Sukseskan Upsus Siwab di Sumut, Dirjen PKH Genjot Peran Aktif BVet Medan

Sukseskan Upsus Siwab di Sumut, Dirjen PKH Genjot Peran Aktif BVet Medan

  • 27 Maret 2018, 13:50 WIB
  • /
  • Dilihat 1518 kali

Medan (27/03/2018), Untuk mensukseskan pelaksanaan Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) I Ketut Diarmita meminta kepada seluruh UPT lingkup Ditjen PKH untuk terus mendorong peningkatan capaian IB (Inseminasi Buatan), kebuntingan dan kelahiran, serta kegiatan pendukung lainnya termasuk penanganan gangguan reproduksi.

“Balai Veteriner Medan agar ikut berperan aktif untuk mensukseskan Upsus Siwab di Provinsi Sumatera Utara,” kata I Ketut Diarmita pada Rapat Internal Koordinasi Upsus siwab Wilayah Supervisi Balai Veteriner Medan Tahun 2018 pada hari ini Selasa 27 Maret 2018 di Medan.

Dihadapan seluruh pegawai, I Ketut Diarmita mengatakan, agar BVet Medan kedepannya lebih baik, serta dapat berkontribusi untuk kemajuan Ditjen PKH.

I Ketut menuturkan, integritas dan sinergitas dalam pelaksanaan kegiatan harus ditingkatkan. “Kerja juga harus kompak dan fokus, serta cepat dan tepat dalam memberi pelayanan kepada masyarakat,” ucapnya.

"Mentan telah memberikan apresiasi terhadap kinerja Ditjen PKH, sehingga harus dipertahankan dan ditingkatkan. Untuk itu kita harus bersatu saling koordinasi dan bekerjasama," ucapnya.

I Ketut Diarmita menjelaskan, pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2018 telah berada dipenghujung Triwulan Pertama. "Untuk itu diharapkan kita semua menjalankan tugas secara sungguh-sungguh dan mensinergikan semua potensi dan kemampuan yang ada, baik elemen Pusat maupun daerah agar tercipta lompatan capaian yang berarti," pinyanya.

Balai Veteriner Medan saat ini memiliki tanggungjawab sebagai supervisi Upsus Siwab Provinsi Sumatera Utara. Target IB yang telah ditetapkan tahun 2018 untuk Provinsi Sumatera Utara adalah sebanyak 103.800 akseptor (65.800 akseptor IB regular dan 38.000 akseptor IB introduksi), target kebuntingan sebanyak 72.660 ekor; serta target kelahiran sebanyak 75.823 ekor.

“Kita yakin dengan peran Balai Veteriner Medan dan dukungan seluruh elemen yang ada di Provinsi Sumatera Utara, maka tidak ada kendala yang berarti untuk mencapai target 100% pada tahun 2018,” ucap I Ketut Diarmita.

Berdasarkan data kumulatif dari iSIKHNAS hingga tanggal 24 Maret 2018, capaian IB kumulatif Provinsi Sumatera Utara mencapai 26.969 akseptor atau 25,86%. Secara nasional, capaian IB tersebut menempatkan Provinsi Sumatera Utara berada pada peringkat ke-17. Untuk capaian kebuntingan, posisi Provinsi Sumatera Utara berada diurutan ke-7 dengan jumlah ternak bunting sebanyak 20.359 ekor atau 28,02%. Untuk kelahiran, Provinsi Sumatera Utara mencapai 7.444 ekor atau 9,82% dan menempati posisi ke-21.

I Ketut Diarmita mengatakan, dengan capaian tersebut perlu terus ditingkatkan dalam upaya percepatan pencapaian target.

"Sinergitas di tingkat lapang antara Pemerintah Daerah Sumatera Utara dengan Balai Veteriner Medan selaku PJ Supervisi Upsus Siwab harus ditingkatkan untuk mengawal kelancaran pelaksanaan kegiatan," tandasnya.

I Ketut menekankan, beberapa faktor pendukung keberhasilan Upsus Siwab meliputi aspek kesehatan reproduksi, pemenuhan pakan, ketersediaan semen beku, sumberdaya manusia dan sarana IB serta distribusinya, dan pengendalian pemotongan betina produktif, perlu terus mendapatkan perhatian dan pengawalan agar berdampak pada pemenuhan target IB, kebuntingan dan kelahiran.

Menurutnya, penanganan dan pengendalian, serta pencegahan penyakit menjadi salah satu prioritas dimana status kesehatan hewan sangat berpengaruh langsung terhadap status kesehatan reproduksi hewan.

“Kesehatan hewan memiliki peran penting dalam dukungan keberhasilan peningkatan populasi,” ucap I Ketut Diarmita. “Sistem kesehatan hewan yang kuat tentunya akan mendukung kesuksesan Upsus Siwab karena ternak yang sehat akan memiliki kemampuan dan kesempatan bereproduksi secara normal, sehingga populasi ternak dapat berkembang,” tandasnya.

Lebih lanjut I Ketut Diarmita menyampaikan agar BVet Medan berperan aktif untuk pembebasan Rabies di Pulau Nias.  "Saya harap BVet Medan bekerjasama dengan Dinas yang menangani fungsi peternakan dan kesehatan hewan BVET membuat langkah Sirveillans terstruktur untuk pembebasan Rabies," pintanya.

"Peran aktif BVet Medan sangat diperlukan dalam berkontribusi untuk kemajuan Ditjen PKH termasuk kesuksesan Upsus Siwab," pungkasnya.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset