• Beranda
  • Berita
  • Tidak Ingin Buruh Tani Miskin, Mentan Keluarkan Jurus Bedah Kemiskinan di Bondowoso

Tidak Ingin Buruh Tani Miskin, Mentan Keluarkan Jurus Bedah Kemiskinan di Bondowoso

  • 22 Mei 2018, 15:05 WIB
  • /
  • Dilihat 1753 kali

Bondowoso, 22 Mei 2018 – Perekonomian Kabupaten Bondowoso sebagian besar didominasi  oleh struktur ekonomi sektor pertanian dan pedesaan. Penduduk Kabupaten Bondowoso lebih dari 60% berprofesi sebagai petani dan sektor pertanian adalah penyumbang PDRB terbesar dari pada sektor lain, yaitu 33,6%.

Namun demikian, angka kemiskinan di Kabupaten Bondowoso didominasi oleh petani, sehingga Pemerintah mempunyai pekerjaan untuk mengangkat harkat dan martabat para petani agar mereka tidak terus-menerus berada dalam suasana dan keadaan miskin.
 
Untuk itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman pada hari ini Selasa 22 Mei 2018 meluncurkan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Bekerja (BEKERJA) di Desa Sumberwringin Kecamatan Sumberwringin RW 3 RT 19 dengan jumlah 40 RTM (Rumah Tangga Miskin) untuk tahap awal pemberian bantuan.

Kabupaten Bondowoso menjadi lokasi keempat sasaran Program BEKERJA setelah Kabupaten Cianjur, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Purbalingga.

Amran menilai upaya pemerintah kabupaten Bondowoso untuk mengentaskan kemiskinan di wilayahnya cukup baik, namun perlu upaya lanjutan untuk memastikan angka kemiskinan berkurang. "Melalui kolaborasi dengan program BEKERJA Kementan, kami ingin ada kebangkitan ekonomi di level masyarakat pra sejahtera yang berkelanjutan," ujarnya.

Program BEKERJA merupakan upaya Kementan untuk mengentaskan kemiskinan di tanah air berbasis pertanian dengan tiga tahapan, jangka pendek, menengah, dan panjang. Pada tahun  2018 saat ini Kementan menargetkan program BEKERJA dapat dilaksanakan di 10 provinsi, 776 desa dan 200.000 RTM.

Program BEKERJA Kementerian Pertanian untuk Provinsi Jawa Timur menyasar pada 3 kabupaten, yaitu Kabupaten Bondowoso, Jember dan Lumajang sebagai lokasi.  Total sasaran penerima Target lokasi BEKERJA akan menjangkau pada 48.885 Rumah Tangga Miskin (RTM) di 91 Desa di tiga kabupaten tersebut.

Berdasarkan data dari BKKBN, sebanyak 152.348 rumah tangga di Bondowoso masuk kategori pra sejahtera, sedangkan rumah tangga yang bergerak di bidang pertanian 91.947, yaitu 60% dari total rumah tangga pra sejahtera. Mereka tersebar di 3 kecamatan dan 25 desa.

Kabupaten Bondowoso secara geografis dikelilingi oleh hamparan hutan, dimana kebanyakan masyarakat yang tinggal di lokasi target program BEKERJA sebagian besar bekerja menjadi buruh tani atau tenaga harian lepas yang tidak pasti penghasilannya. "Setelah tim kami survei dan kita cermati, ada beberapa masyarakat di Desa  Sumberwringin yang mengenal budidaya hewan ternak, seperti kambing dan ayam, namun belum ada modal sehingga budaya beternak ini yang perlu kita dorong dan kembangkan,” ujar Amran.

“Apabila hewan ternak yang diberikan dikelola dengan baik, kami yakin akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat pra sejahtera,” kata Mentan Amran. Lebih lanjut Amran menyebutkan bahwa ayam mampu bertelur saat berusia enam bulan dan berproduksi hingga umur dua tahun. “Yang penting ayam tersebut harus terus dipelihara dan jangan dipotong," saran Amran.

Untuk memastikan ayam berkembang biak dengan baik, Kementan juga memberikan bantuan pakan selama enam bulan dan pendampingan. Selain bernilai ekonomi, bantuan ayam tersebut juga dapat membantu peningkatan gizi masyarakat pra sejahtera.

Target lokasi BEKERJA di Kabupaten Bondowoso akan menjangkau pada 12.915 RTM. Selain bantuan komoditas peternakan (ayam dan kambing), Kementan juga memberikan bantuan berupa bibit komoditas hortikultura dan perkebunan. Bantuan berupa tanaman tahunan, yaitu pohon mangga dan durian, serta bibit pohon juga diberikan untuk Kabupaten Bondowoso.

Pada saat launching program BEKERJA ini, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyerahkan langsung bantuan kepada masyarakat di lokasi  BEKERJA meliputi: 1). Lima ratus (500) benih pohon manga Arumanis dan 300 benih pohon Durian Monthong; 2). Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Pangan Berkelanjutan (PPB) pada 3 kelompok dengan total 90 RTM: 5). Dua ribu (2.000) ekor ayam  dan 20 ekor kambing yang diberikan kepada 40 RTM;  6).  40 kandang ayam dan bantuan pakan selama 6 bulan.

Pemberian bantuan pemerintah ini dilakukan secara bertahap yang menyasar kepada 12.915 RTM di Kabupaten Bondowoso. Untuk bantuan ternak ayam, tiap 1 RTM akan memperleh 50 ekor ayam. Untuk  kambing/domba diberikan 1 ekor per RTM yang dibuat secara berkelompok  dengan jumlah anggota per kelompok 20 RTM, sehingga ternak yang diberikan 18 betina dan 2 ekor jantan yang akan dipelihara secara berkelompok dengan tiap kelompok 10 ekor (9 betina dan 1 Jantan). Sedangkan untuk hortikultura diberikan bantuan berupa sarana produksi sayuran seluas 125 Ha dan paket pengembangan kawasan mangga seluas 131 Ha untuk 12.915 RTM yang terdiri dari benih dan saprodi.

Dengan model bantuan seperti ini, Amran berharap, masyarakat akan dapat membangun cluster di 3 kecamatan, dengan begitu kita mendorong kehadiran industri. "Jadi, kita ingin membangun skala ekonomi," jelasnya.

Pembangunan berskala ekonomi menjadi tujuan utama program BEKERJA. Pasalnya, kemiskinan bakal berkurang saat roda ekonomi bergerak. "Begitu kita tinggalkan kemiskinan, kemiskinan tidak terjadi lagi karena kita terbiasa menghasilkan," pungkas Amran.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset