• Beranda
  • Berita
  • Duta Besar Palestina Untuk Indonesia Apresiasi Teknologi Inseminasi Buatan Indonesia

Duta Besar Palestina Untuk Indonesia Apresiasi Teknologi Inseminasi Buatan Indonesia

  • 13 Juni 2016, 12:31 WIB
  • /
  • Dilihat 1640 kali

MALANG (03/03/2015)_ Duta Besar Palestina untuk Indonesia H.E. Fariz Mehdawi mengapresiasi Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam melaksanakan pelatihan inseminasi buatan bagi 10 (sepuluh) petugas Palestina di Indonesia. “It is not a simply training” ungkapnya saat memberikan sambutan pada acara pembukaan “Training program on frozen semen production and breeding of small ruminant for Palentine”.

Duta Besar Palestina untuk Indonesia menekankan bahwa pembelajaran teknologi dari Indonesia akan digunakan untuk meningkatkan produksi peternakan di Palestina sehingga dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

Pelatihan tersebut dilaksanakan di Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari-Malang, yang merupakan salah satu UPT dibawah koordinasi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mulai pada 3-11 Maret 2015.

Target pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para petugas Palestina melalui transfer teknologi inseminasi buatan dari Indonesia. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Syukur Iwantoro menyampaikan bahwa, “Ini merupakan kemajuan bagi Indonesia, bahwa teknologi di bidang peternakan yakni inseminasi buatan telah maju dan diakui secara internasional”.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya negara yang telah dilatih di Indonesia dari berbagai negara di Asia Pasifik, Afrika, dan Timur Tengah baik melalui dana partner luar negeri yakni Japan International Cooperation Agency/JICA, Islamic Development Bank/IDB, maupun melalui dana APBN. “Selain Palestina, negara-negara yang pernah dilatih di Indonesia diantaranya Cambodia, Myanmar, Malaysia, Thailand, Mongolia, Philipina, Afganistan, Kyrgyztan, Kazakhstan, Papua Nugini, Fiji, Timor Leste, Sudan, Kenya, Zimbabwe, Yaman, Srilanka, India, Bangladesh” imbuh Syukur Iwantoro.

Pelatihan untuk kesepuluh petugas Palestina kali ini didanai melalui kerjasama dengan JICA. Program tersebut merupakan tindaklanjut dari the 2nd conference of CEAPAD (Cooperation among East Asian countries for Palestinian) pada akhir Maret 2014 di Jakarta.

“Kemampuan Indonesia di bidang inseminasi buatan baik pengetahuan maupun penguasaan teknologinya sangat memadai untuk dilakukan disseminasi ke negara lainnya”, ungkap Dinur Krismasari, Senior Representative JICA Indonesia Office pada acara pembukaan training tersebut.

Salah satu peserta pelatihan dari Palestina mengakui, bahwa berdasarkan pengalaman sebelumnya mengikuti pelatihan inseminasi buatan di Indonesia, sangat bermanfaat dan secara nyata menambah keterampilan dan pengetahuannya. Pihaknya telah mencoba mengikuti pelatihan serupa di negara tetangga sekitar Palestina, namun dirasa tidak memenuhi harapan mereka. Oleh karena itu Palestina meminta untuk dapat meningkatkan kapasitasnya di bidang inseminasi buatan di Indonesia. Hal ini disampaikannya saat video conference antara Palestina, Kementerian Pertanian Indonesia dan JICA saat merancang program pelatihan tersebut.

Pengembangan teknologi inseminasi buatan di Indonesia dimulai sejak tahun 1976 dengan dibangunnya Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang-Jawa Barat, yang disusul dengan pembangunan BBIB Sigosari-Malang pada tahun 1982. “Teknologi inseminasi buatan di Indonesia maju pesat, dengan dicapainya swasembada semen beku pada tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2013, Indonesia telah berhasil mencapai swasembada Bull (pejantan unggul)” jelas Syukur Iwantoro.

Indonesia tidak hanya mampu menghasilkan semen beku sapi, namun juga memproduksi semen beku kambing, domba dan ikan. Keunggulan lainnya teknologi inseminasi buatan. Kemajuan teknologi inseminasi buatan lainnya yang dimiliki Indonesia adalah teknologi sexing. Teknologi sexing semen beku tersebut, dapat menentukan jenis kelamin kelahiran ternak sesuai dengan kebutuhan peternak. Teknologi sexing tersebut juga telah diakui oleh internasional dengan diundangnya Indonesia oleh instansi di Jepang dan Perancis untuk mempraktekkan formulasi sexing dalam produksi semen beku.

Keuntungan dari penggunaan teknologi inseminasi buatan dalam produksi ternak dibandingkan dengan kawin alam, yakni memperbaiki kualitas genetik ternak, lebih efisiensi, menghindari inbreeding, dan mengurangi resiko penyebaran penyakit reproduksi.



Dedeh Kurniasih dan Titik Triary W, S.Pt – Subbag Kerjasama dan Humas, Ditjen PKH

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset