• Beranda
  • Berita
  • Kementan Lakukan Koordinasi Atasi Kenaikan Harga Ayam

Kementan Lakukan Koordinasi Atasi Kenaikan Harga Ayam

  • 24 April 2021, 12:34 WIB
  • /
  • Dilihat 697 kali

Jakarta-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) merespon adanya fenomena kenaikan harga ayam. Maka Ditjen PKH langsung melakukan koordinasi menghindari kenaikan harga ayam broiler di tingkat produsen yang tidak wajar.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah mengatakan, Kementan juga telah mengumpulkan para stakeholders untuk mencari solusi dan menentukan langkah langkah dalam mengatasi kondisi saat ini. 

“Pemerintah berupaya bergerak cepat dalam mengatasi kenaikan harga. Dengan mengumpulkan para stakeholder terkait agar dapat memastikan masalah dalam pakan ternak menjadi penting untuk dilakukan” ungkap Nasrullah pada rakor dalam rangka pembahasan penyediaan jagung untuk subsektor peternakan di Jakarta.

Ia menambahkan, sejatinya pemerintah dalam hal ini Ditjen PKH Kementan ingin mengetahui kondisi faktual dan mencari penyebab kenaikan harga ayam saat ini. Karena ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu disebabkan stok berkurang atau memang bersifat anomali.

Harga ayam broiler di wilayah Jawa Barat per 21 April 2021 paling rendah ada di Kabupaten Garut dengan angka kisaran Rp 18.417 per kg. Kemudian yang tertinggi ada di Kabupaten Pengandaran dengan catatan harga di tingkat produsen sebesar Rp 24.167 per kg. Dari 13 wilayah di Jawa Barat terdapat harga rata-rata sebesar Rp 22.289 per kg.

Sementara itu, Jawa Tengah tercatat sebagai daerah dengan harga terendah yaitu Kabupaten Banjarnegara dengan harga Rp 21.000 per kg. Lalu, daerah yang tertinggi adalah Kabupaten Pati di harga Rp 23.500 per kg. Dari total 24 kabupaten di Jawa Tengah didapag rata-rata sebesar Rp 22.340 per kg.

Sedangkan di daerah Jawa Timur, yang paling rendah yaitu Kabupaten Magetan dengan harga ayam hidup Rp 19.500 per kg, dan yang tertinggi Kabupaten Pasuruan dengan harga Rp 24.000 per kg. Adapun rata-rata dari total 24 kabupagen di Jawa Timur yaitu sebesar Rp 21.494 per kg.

Dari contoh ketiga wilayah tersebut, bisa disimpulkan harga ayam brolier di tingkat produsen masih tinggi. Karena harga acuan dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) adalah Rp 19.000 sampai dengan Rp 21.000 per kg.

"Dari tiga contoh wilayah itu, nah ini yang akan diintervensi, pemerintah akan mengambil langkah-langkah jika memang terjadi kenaikan harga hal yang diluar kendali dengan melakukan intervensi pasar," tegas Nasrullah.

Oleh karena itu, ia berharap seluruh pihak agar bisa bersama-sama mengatasi persoalan dinamika harga ayam hidupbini agar kembali dalam range harga yang normal. Pasalnya, tinggi harga ayam ini juga bisa berimbas pada kenaikan harga pakan.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Syailendra menjelaskan kenaikan harga daging ayam dan kenaikan pakan ternak pada dasarnya dipengaruhi oleh kenaikan harga jagung memiliki kontribusi sekitar 40-50% terhadap pembentukan harga pakan unggas.

"Maka, kenaikan tersebut akan berpengaruh pada harga pakan unggas dan harga ayam," ucap Syailendra.

Ia memaparkan, harga terima pabrik pakan untuk Maret 2021 rata-rata mencapai Rp 4.613, Februari 2021 sebesar Rp 4.287 dan Januari 2021 sebesar Rp 4.326. Sedangkan harga Jagung dikonversi ke kadar air 15% pada bulan Maret 2021 sebesar Rp 4.772/kg, Februari 2021 sebesar Rp 4.483 dan Januari 2021 sebesar Rp 4.470.

Berdasarkan rata rata harga jagung dengan kadar air 15% di pabrik pakan bulan Maret 2021 sebesar Rp. 4.772/kg. Harga ini meningkat sekitar 6.46% dibandingkan bulan Februari 2021, yakni sekitar Rp. 4.483 dan meningkat sebesar 5,92% jika dibanding  bulan Maret 2020 yakni senilai Rp. 4.506.

Adapun harga acuan pemerintah sesuai Permendag Nomor 07 Tahun 2020 tentang harga acuan pembelian di tingkat petani dan harga acuan penjualan di tingkat konsumen adalah Rp4.500 yang paling tinggi per kg untuk kadar air 15% di tingkat di konsumen.

Sedangkan harga acuan pemerintah paling tinggi sebesar Rp3.150 per kg untuk kadar air 15% atau paling rendah Rp 2.500 per kg kadar air 35% di tingkat petani.

Sementara itu, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengimbau kepada masyarakat agar tidak khawatir akan terjadi kekurangan produk ternak karena tingginya harga ayam broiler di tingkat produsen. Ia memastikan pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Jadi kita tidak usah khawatir akan kekurangan. Dan jika kenaikan harga terjadi Kementan siap koordinasi dengan Kemendag mengontrolnya," tandas Mentan SYL.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset