• 28 Desember 2016, 19:51 WIB
• /
• Dilihat 1540 kali

Surabaya (25/12)_Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), I Ketut Diarmita menyambut baik kedatangan sapi indukan asal Australia ke Jawa Timur yang dilakukan oleh PT. JAPFA Comfeed Indonesia Tbk (Japfa) melalui anak perusahaannya PT. Santosa Agrindo (Santori). Sebanyak 3.826 ekor sapi Indukan tiba di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya tanggal 25 Desember 2016.

“Kami menyambut positif inisiatif impor sapi indukan yang dilakukan oleh Japfa melalui Santori ini. Apa yang dilakukan Japfa sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan populasi sapi di tanah air untuk mempercepat peningkatan populasi sapi di Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Hal ini akan mendorong pemenuhan kebutuhan  daging sapi nasional,” Ujar Diarmita.

Sapi-sapi indukan tersebut akan di distribusikan kepada peternak rakyat yang tersebar di wilayah Jawa Timur terutama Kabupaten Probolinggo setelah memasuki usia kebuntingan enam bulan melalui pola kemitraan dengan lembaga.

Untuk itu Dirjen PKH berharap upaya ini dapat diikuti perusahaan lainnya sebagai langkah konkrit menyambut kebijakan pemerintah yang mewajibkan impor sapi bakalan harus disertai sapi indukan sebesar 20 persen untuk Industri dan 10 persen untuk program kemitraan.

“Upaya kemitraan dengan lembaga perbankan dan peternak rakyat, Koperasi- koperasi berbadan hukum memungkinkan percepatan terjadinya alih pengalaman / transformasi ilmu pengetahuan dan keterampilan dalam pengelolaan usaha peternakan secara professional untuk para peternak rakyat kita”, ungkap Dirjen PKH.

“Untuk itu saya barharap upaya ini dapat diikuti oleh perusahaa lain yang bergerak dibidang peternakan dan Kesehatan hewan, karena ini adalah langkah kongkrit yang harus terus didorong dan ditumbuhkan dan dilakukan secara berkesinambungan. Ini adalah salah satu upaya pebisnis di tanah air yang merupakan bentuk perhatian mereka kepada petani ternak kita”, tambahnya.

Dirjen PKH juga berharap hal ini tidak saja dilakukan oleh para pelaku usaha sapi potong tetapi juga diikuti oleh para integrator Industri Pengolahan Susu (IPS).

“Saya berharap hal ini tidak hanya dilakukan para feedloter sapi potong, tetapi juga dilakukan oleh para Integrator IPS - Sapi Perah kita. Bagaimana para Integrator IPS ikut membangun desa binaan sapi perah dan ikut membina petani peternak sapi perah di Indonesia agar petani sapi perah kita bergairah dan produksi yg dihasilkan oleh petani diserap dengan harga yang pantas,” tutup Diarmita.

 

(Ismatullah Salim, S.Pt., Yuliana Susanti, S.Pt., M.Si – Humas Ditjen PKH, Kementan)