• 04 Agustus 2016, 08:03 WIB
• /
• Dilihat 2783 kali

MANADO_ Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan terus berupaya untuk mewujudkan visi dan misi pengembangan pakan, melalui beberapa kegiatan diantaranya yaitu dengan mengembangkan sumber bibit/benih hijauan pakan ternak dengan fokus pengembangannya di lahan UPT, UPTD atau lahan milik masyarakat/kelompok, lahan PERHUTANI atau lahan hutan. Informasi tersebut disampaikan oleh Kasubdit Bahan Pakan Direktorat Pakan Ir. Triastuti Andajani, M.Si pada Seminar HITPI (Himpunan Ilmuwan Tumbuhan Pakan Ternak) yang diselenggarakan di Hotel Lion Manado pada tanggal 27 Juli 2016. “Beberapa UPT Ditjen Peternakan dan Keswan seperti BPTU-HPT Baturaden, BPTU-HPT Sembawa dan BPTU-HPT Padang Mangatas telah mampu memproduksi benih/bibit hijauan pakan ternak dengan kualitas baik” ungkap Triastuti. “Selain itu UPTD Serading juga telah mampu memproduksi benih/bibit berkualitas dengan jumlah yang cukup besar” tambahnya.

Dijelaskan juga bahwa Kementerian Pertanian juga mengembangkan hijauan pakan ternak di Kelompok - Kelompok  Tani Ternak melalui kegiatan Gerakan Pengembangan dan Pemanfaatan Pakan Berkualitas (Gerbang Patas).Untuk  pengembangan penyediaan pakan hijauan, padang penggembalaan juga menjadi salah satu fokus kegiatan, termasuk didalamnya kegiatan perbaikan tata kelola air di padang penggembalaan dan membangun sarana dan prasarana padang penggembalaan.

“Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), mayoritas biaya yang dikeluarkan pada usaha peternakan sapi potong rakyat digunakan untuk penyediaan pakan hijauan, yaitu sebesar 46,27%” ungkap Triastuti.  “Oleh karena itu, peningkatan ketersediaan pakan hijauan mutlak harus diusahakan sebagai bagian dari upaya penguatan ketahanan pangan dan peningkatan produksi” tambahnya.

Seminar “Intensifikasi Sistem Produksi Hijauan Pakan untuk Penguatan Ketahanan Pangan” ini merupakan kerjasama antara Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, HITPI dan Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi. Acara yang dihadiri oleh sekitar 150 orang dari civitas akademika, para anggota organisasi profesi, pengusaha dan stakeholder peternakan ini mengambil tema

Seminar ini diselenggarakan dengan maksud untuk menginisiasi bangkitnya kembali kegiatan-kegiatan pengembangan pakan khususnya hijauan pakan ternak, yang diharapkan agar potensi hijauan pakan yang tersedia dan sangat berlimpah di Indonesia dapat terus dieksplorasi dan dioptimalisasi pemanfaatannya untuk mendukung produktifitas ternak ruminansia.

Triastuti menyampaikan bahwa HITPI sebagai salah satu stakeholder peternakan di bidang pakan ternak ditantang untuk dapat mengkaji berbagai aspek yang terkait dengan intensifikasi sistem produksi hijauan pakan, yang diharapkan dapat sebagai sumbangan nyata bagi pembangunan peternakan dan pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. “Pemerintah dengan ini berharap agar HITPI dapat menambah jumlah dan jenis riset tentang HPT (pembenihan, teknologi, agrostologi, logistik, standar mutu, dll), menambah jumlah SDM ahli HPT, mendistribusikan dan scalling-up hasil-hasil riset HPT ke tingkat industri, membangun jejaring dan membangun sistem informasi HPT. Kerjasama antar stakeholder harus terus dilakukan untuk dapat mencapai tujuan” jelas Triastuti.

Ketua HITPI menyampaikan bahwa HITPI mempunyai peran penting dalam perkembangan hijauan pakan ternak, terutama apabila hasil-hasil penelitian itu dapat diaplikasikan di tingkat peternak. “Berdasarkan hasil penelitian,dengan menambahkan legum atau konsentrat hijau, maka peternak dapat mengurangi penggunaan konsentrat konvensional yang selama ini masih digunakan oleh peternak”, kata Prof. Dr. Ir Luki Abdullah, M.Agr mencontohkan salah satu hasil penelitian. “Beberapa jenis-jenis hijauan pakan yang dikembangkan antara lain Gamal, Indigofera, Lamtoro, dan lain-lain” tambahnya.

Sumber :   astri wibawanti p, yuliana susanti, subbag kerjasama dan humas.bagian perencanaan.ditjen pkh