• Beranda
  • Berita
  • Kementan Perketat Pengawasan Penyakit LSD Jelang Idul Adha, Siapkan Vaksin di Tujuh Provinsi Prioritas

Kementan Perketat Pengawasan Penyakit LSD Jelang Idul Adha, Siapkan Vaksin di Tujuh Provinsi Prioritas

  • 08 Mei 2025, 15:17 WIB
  • /
  • Dilihat 47 kali
  • /
  • adminpemberitaan

Jakarta – Menjelang Idul Adha yang jatuh pada Juni 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran penyakit kulit berbenjol pada sapi dan kerbau, atau Lumpy Skin Disease (LSD). Melalui pemantauan lalu lintas ternak, distribusi vaksin, dan pelaporan cepat via iSIKHNAS, pemerintah berupaya mencegah meluasnya wabah yang dapat mengganggu pasokan hewan kurban.

“Kita terus monitor secara harian kejadian penyakit hewan menular termasuk LSD melalui iSIKHNAS, ini menjadi alat bagi kita untuk secepat mungkin mendapatkan informasi dan merespon secara cepat,” kata Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, di Jakarta, 30 April lalu.

Ia menegaskan bahwa seluruh petugas lapangan di dinas daerah telah diinstruksikan aktif melakukan surveilans dan segera melaporkan bila ditemukan dugaan kasus.

LSD adalah penyakit menular yang menyerang kulit sapi dan kerbau dengan gejala seperti demam tinggi, benjolan pada kulit, penurunan produksi susu, hingga gangguan reproduksi. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung antar ternak maupun melalui serangga vektor seperti lalat dan nyamuk.

“Kebersihan kandang dan lingkungan adalah kunci utama pencegahan,” ujar Imron. “Selain itu, vaksinasi juga terus kami lakukan.”

Kementan telah mendistribusikan 57.200 dosis vaksin LSD ke tujuh provinsi prioritas—Lampung, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur. Vaksin diberikan secara selektif kepada ternak yang berada di wilayah kasus serta ternak yang akan dilalulintaskan. Imron mengingatkan bahwa stok vaksin pemerintah terbatas. Karena itu, ia mendorong pelaku usaha peternakan untuk turut melakukan vaksinasi mandiri atau melalui program CSR.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat dalam pengendalian penyakit.

“Vaksinasi rutin, kebersihan kandang, dan kepatuhan terhadap syarat lalu lintas ternak adalah tiga kunci mencegah kerugian akibat penyakit hewan menular,” ujar Agung di Kantor Kementan, Jakarta (7/5/2025).

Ia juga mengajak para peternak segera melaporkan bila menemukan gejala LSD pada ternaknya agar tindakan medis cepat dilakukan. “Kalau kita bisa tekan kasus sejak dini, kita bisa jaga pasokan hewan kurban tetap sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,” kata Agung.

Kementan berharap upaya terpadu antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha mampu menahan laju penyebaran LSD menjelang puncak permintaan ternak kurban. Dengan pengendalian penyakit yang ketat, peternak diharapkan tetap bisa berusaha dengan tenang dan masyarakat merasa aman mengonsumsi produk ternak.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815581 - 83, 78847319

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset