Layanan Semakin Berkualitas, Badan Layanan Umum Kementan Raih Kenaikan Penerimaan yang Signifikan
- 24 Oktober 2024, 07:45 WIB
- /
- Dilihat 333 kali
- /
- humaspkh

Bandung - Kementan gelar kegiatan Koordinasi Badan Layanan Umum (BLU) Lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) di Bandung, Jawa Barat Kamis (24/10). Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja serta realisasi penerimaan dan pendapatan dari Badan Layanan Umum (BLU) yang berada di bawah naungan Ditjen PKH.
Saat ini Ditjen PKH satu-satunya Eselon I lingkup Kementerian Pertanian yang mengelola satuan kerja (satker) BLU, yaitu Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma, Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari dan Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang. Ketiga satker BLU tersebut memaparkan capaian penerimaan dari pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat peternak, sekaligus merumuskan rencana aksi dan strategi peningkatan pendapatan dan kegiatan-kegiatan strategis di tahun 2025.
Ketua Dewan Pengawas BLU lingkup Ditjen PKH, Nasrullah menyampaikan bahwa kedepan pertemuan ini tidak lagi membahas penyelesaian kegiatan-kegiatan di tahun 2024, melainkan sudah membahas terkait rencana strategi bisnis dari ketiga BLU tersebut pada tahun mendatang. “harapannya kita sudah merencanakan strategi bisnis untuk tahun 2025”, ujarnya.
Senada dengan Nasrullah, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda mengatakan bahwa tentu harus ada strategi-strategi bisnis untuk mencapai untuk kegiatan tahun 2025, dan memiliki rencana aksi yang jelas dan terukur.
“Saya sangat setuju, kalau bisa nanti dipertemuan berikutnya kita sudah membahas rencana strategi bisnis khususnya dua BLU yang mendapatkan mandat untuk memasukkan sapi perah yaitu BBIB Singosari sebanyak 5.725 ekor kemudian BIB Lembang sebanyak 3.500 ekor”, terangnya.
Dirjen Agung juga menyampaikan apresiasinya atas pencapaian kinerja BLU yang telah menunjukkan peningkatan signifikan dalam realisasi penerimaan tahun ini. “Capaian pendapatan BLU di lingkup Ditjen PKH mengalami pertumbuhan yang positif, yang menunjukkan bahwa BLU kita semakin berperan penting dalam mendukung subsektor peternakan dan kesehatan hewan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia katakan, saat ini selain ketiga BLU tersebut, ada beberapa Unit Pelayanan Teknis (UPT) yang potensial dapat meningkat statusnya menjadi BLU, hal ini tentu bukan hanya memberikan manfaat kepada negara tetapi juga meningkatkan pelayanan Ditjen PKH kedepan semakin lebih baik lagi.
“Kami juga sedang menginisiasi untuk menambah BLU baru di UPT lingkup Ditjen PKH salah satunya BBPTUHPT Baturraden, dengan potensi yang ada bisa segera menjadi BLU. Jika menjadi BLU maka harapannya bisa menjadi lebih baik lagi terutama dalam penghematan anggaran APBN kita, dan UPT lainnya seperti Pelaihari, Sembawa kalau kita hitung potensinya cukup potensial untuk menjadi BLU,” ungkapnya.
Sementara itu, Makmun, Sekretaris Ditjen PKH menekankan terkait rencana kerja tahun 2025 termasuk analisis risiko sehingga dapat melihat dan mengukur tantangan yang akan dihadapi dan dapat mencari solusinya secara bersama. “Mohon kepada ketiga BLU untuk menyiapkan program di tahun 2025 sehingga dapat dibahas secara bersama dan menyusun langkah-langkah persiapan kedepan”, tutupnya.
Kegiatan koordinasi ini juga menekankan pentingnya pengelolaan BLU yang profesional dan transparan, sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik. Setiap BLU diharapkan terus meningkatkan akuntabilitas dan pelaporan keuangan, sehingga mampu mempertahankan kepercayaan masyarakat dan pemerintah dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia layanan publik yang unggul di subsektor peternakan.