• 30 Maret 2016, 10:33 WIB
• /
• Dilihat 2026 kali

Palembang, Selasa (23/03/2016)_Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan konsolidasikan para perencana di tingkat pusat, provinsi dan Unit Pelaksana Teknis lingkup Ditjen PKH pada acara Apresiasi Perencanaan Pembangunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Tahun 2016 di Palembang.

Pertemuan apresiasi perencanaan yang sudah rutin dilaksanakan setiap tahunnya, kali ini diwarnai dengan perubahan-perubahan dalam pelaksanaannya. Kali ini pertemuan dirancang khusus selain materi dari para narasumber dilanjutkan dengan acara team buildingperencanaan, yang mana dalam acara tersebut diharapkan dapat memotivasi dan membangun karakter para perencana dalam mendukung pembangunan peternakan dan kesehatan hewan ke depan.

Oleh karena itu, output yang diharapkan dan diperoleh dari kegiatan ini, selain perencanaan anggaran berbasis kinerja dan rancangan kegiatan tahun 2017 dengan segala informasi pendukungnya,  juga diharapkan dapat menghasilkan pemahaman yang sama kepada para peserta tentang pentingnya keselarasan baik dalam proses perencanaan maupun pelaksanaan kegiatan yang difasilitasi melalui APBN dan APBD.

Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Riwantoro pada sambutannya menyampaikan bahwa perbaikan kualitas perencanaan ke depan harus mempunyai persepsi yang sama tentang apa itu indikator kinerja dan indikator kerja. “Penekanan perlu saya sampaikan bahwa untuk perbaikan kualitas perencanaan ke depan kita harus mempunyai persepsi yang sama tentang apa itu indikator kinerja dan indikator kerja" ungkapnya. "Masih sering kita para perencana pada tahun sebelumnya, sering berbeda dalam memahami arti kinerja dan kerja”, tambah Riwantoro dalam penyampaian sambutan dan arahannya di depan para perencana lingkup fungsi peternakan dan kesehatan hewan.

Beliau juga menyampaikan dalam sambutannya bahwa sasaran program prioritas Peternakan dan Kesehatan Hewan adalah terwujudnya kedaulatan pangan asal ternak dengan indikator peningkatan produksi daging, produksi telur, dan produksi susu. Untuk mewujudkan sasaran program tersebut didukung dengan kegiatan utama yaitu pengadaan sapi indukan, gerakan serentak birahi dan inseminasi buatan, penanggulangan gangguan reproduksi, penguatan pakan dan pengendalian penyakit hewan melalui pendekatan pengembangan kawasan Sentra Peternakan Rakyat (SPR).

Setditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan  mengharapkan para perencana yang hadir dalam pertemuan ini dapat merumuskan dan menyepakati kinerja yang akan dicapai pada tahun 2017 yang didukung dengan target kerja atau aktifitas kegiatan yang dituangkan dalam RKAKL. “Saya berharap para perencana yang hadir dapat merumuskan dan menyepakati kinerja yang akan dicapai pada tahun 2017 yang didukung dengan target kinerja” ungkapnya.

Hadir sebagai pembicara pada pertemuan tersebut yaitu Kepala Bagian Kebijakan Perencanaan Wilayah, Biro Perencanaan Kementan, Perwakilan dari Pusat Data dan Informasi Kementan, Analis Ditjen Perbendaharaan, Tim Perencana Ditjen PKH, Praktisi/ Akademisi Drs. Agung Pramono PW dan Team Building dari Trustco.

 

Ismatullah Salim, S.Pt., Astri Wibawanti Putri, S.Sos., Yuliana Susanti, S.Pt., M.Si – Humas Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan