Kementan Galakkan Vaksinasi PMK, Koperasi Susu Sae Pujon Malang Lakukan Vaksinasi Mandiri
- 11 Januari 2025, 12:07 WIB
- /
- Dilihat 181 kali
- /
- humaspkh

Malang – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengintensifkan langkah pencegahan dan penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur. Salah satu upaya yang dilakukan adalah pelaksanaan vaksinasi PMK di Koperasi Susu SAE Pujon, Kabupaten Malang, yang menjadi pusat produksi susu di wilayah tersebut.
Penjabat (Pj.) Gubernur Adhy Karyono memberikan apresiasi kepada Koperasi Susu SAE Pujon yang telah melaksanakan vaksinasi PMK secara mandiri.
“Saya mengapresiasi langkah inovatif yang dilakukan oleh Koperasi Susu Sae Pujon dalam melaksanakan vaksinasi mandiri sebagai upaya nyata mengatasi wabah PMK di Jawa Timur. Langkah ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi dan inisiatif lokal dapat memberikan dampak positif bagi perlindungan hewan ternak serta keberlanjutan sektor peternakan di daerah,” kata Adhy saat meninjau pelaksanaan vaksinasi PMK di Koperasi Susu SAE Pujon (11/1).
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan (PPHNAK) Kementan, Makmun yang menjadi penanggungjawab penanganan PMK di Jatim, menegaskan bahwa vaksinasi adalah langkah strategis untuk mengendalikan penyebaran PMK.
“Kami terus mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan vaksinasi secara menyeluruh. Vaksinasi adalah solusi paling efektif untuk mencegah penyebaran PMK. Harapannya, langkah seperti ini dapat diikuti oleh koperasi dan peternak lain untuk melindungi ternak di seluruh wilayah Jawa Timur,” ujar Makmun.
Kegiatan vaksinasi PMK menjadi perhatian utama pemerintah, mengingat dampaknya yang signifikan terhadap subsektor peternakan. Selain mencegah penyebaran penyakit, vaksinasi juga bertujuan untuk memastikan kesehatan ternak dan keberlanjutan produksi susu serta daging di daerah tersebut.
Koperasi Susu SAE Pujon, yang mengelola sekitar 21.000 ekor sapi perah, telah memvaksinasi 25 persen dari total populasi ternak mereka. Langkah ini dinilai penting untuk menjaga keberlanjutan produksi susu serta melindungi kesejahteraan peternak di wilayah tersebut.
Sebagai upaya memperluas cakupan vaksinasi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah mendistribusikan 25 ribu dosis vaksin PMK ke berbagai daerah. Selain itu, Jawa Timur tengah menunggu tambahan 300 ribu dosis vaksin dari produksi dalam negeri dan 1,4 juta dosis vaksin dari Kementerian Pertanian.
“Kami berharap dengan adanya tambahan dosis vaksin ini, lebih banyak peternak di Jawa Timur dapat terlindungi dari ancaman PMK,” tambah Pj. Gubernur Adhy.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mencegah penyebaran PMK secara luas, melindungi peternak dari kerugian, dan meningkatkan ketahanan pangan melalui subsektor peternakan.