Kementan Terus Fokus Tingkatkan Produktivitas Peternak Lokal Dukung Makan Bergizi Gratis
- 23 Januari 2025, 10:53 WIB
- /
- Dilihat 327 kali
- /
- humaspkh

Bogor – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan penyediaan protein hewani guna mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang berjalan. Langkah ini sejalan dengan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis merupakan prioritas utama. Untuk mencapai tujuan ini, Kementan telah merancang berbagai Langkah dan strategi yang komprehensif untuk meningkatkan produksi daging, susu, dan telur. Dengan ketersediaan produk peternakan yang cukup dan berkualitas, kami yakin program Makan Bergizi Gratis akan berjalan lebih efektif,” ujar Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, dalam acara Food and Agriculture Summit IV yang digelar Himpunan Alumni IPB di Bogor, Kamis, 23 Januari 2025.
Agung memaparkan sejumlah langkah strategis yang telah dan akan dilakukan Kementan, antara lain: peningkatan produktivitas dengan penyediaan bibit unggul, pakan berkualitas, dan optimalisasi reproduksi; perluasan lahan peternakan melalui ekstensifikasi dengan melibatkan masyarakat, khususnya peternak rakyat; serta membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak, seperti pengusaha/investor, koperasi, dan lembaga penelitian.
Ia menyampaikan harapan besarnya agar program MBG dapat menjadi momentum untuk memangkas rantai pasok komoditas peternakan. Menurutnya dengan memangkas rantai pasok, diharapkan harga produk peternakan dapat lebih stabil dan terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, pemotongan rantai pasok juga akan meningkatkan efisiensi distribusi produk dan mengurangi potensi kerusakan selama proses distribusi.
"Para peternak rakyat di lingkungan sekitar SPPG (red-satuan pelayanan pemenuhan gizi, dapur umum), bisa mensuplai langsung produk peternakan mulai dari daging ayam, telur, susu hingga daging sapi, kepada satuan-satuan pelayanan tersebut”, ungkap Agung.
Lebih lanjut, Agung Suganda menegaskan pentingnya keterlibatan peternak dalam program MBG. Menurutnya, program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga harus menjadi peluang bagi peternak untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
"Semoga program ini bisa mendorong peningkatan kesejahteraan ekonomi sekitar, termasuk juga para peternak yang ada disekitar SPPG," tambahnya.
Agung juga menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen dalam memastikan ketersediaan daging ayam dan telur yang berkualitas bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyiapkan dan memperbanyak Rumah Potong Hewan (RPH) yang telah memenuhi standar keamanan pangan dan kehalalan. RPH yang telah dilengkapi dengan Nomor Kontrol Veteriner (NKV) merupakan jaminan bagi konsumen bahwa produk daging ayam dan telur yang mereka konsumsi berasal dari hewan yang sehat dan telah melalui proses pemotongan yang higienis.
“Kita menyiapkan Rumah Potong Hewan Unggas dan tempat pengumpulan telur yang dijamin keamanan dan kehalalannya dengan sertifikasi Nomor Kontrol Veteriner. Begitupun untuk susu dan daging sapi, kita terus mendorong percepatan peningkatan produksi susu dan daging sapi nasional melalui investasi para mitra peternakan”. pungkas Agung.