Kementan dan Unhas Percepat Pengembangan Kuda Nasional Lewat Semen Beku
- 31 Mei 2025, 10:59 WIB
- /
- Dilihat 220 kali
- /
- adminpemberitaan

LEMBANG — Kementerian Pertanian melalui Balai Inseminasi Buatan (BIB) Lembang memperkuat kolaborasi dengan Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Fapet Unhas) dalam percepatan pengembangan populasi dan mutu genetik kuda lokal. Penandatanganan kerja sama dilakukan di Lembang, Jumat, 30 Mei 2025, disaksikan langsung oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda.
Agung menyebut, kerja sama ini menjadi langkah strategis memperluas distribusi genetik kuda unggul ke berbagai daerah. Teknologi inseminasi buatan (IB) dinilai sebagai pendekatan yang paling efektif untuk menjaga kemurnian genetik sekaligus meningkatkan populasi secara cepat dan terkontrol.
“Produksi semen beku kuda menjadi kunci pengembangan industri kuda di Indonesia. Kami mengapresiasi peran aktif Unhas, salah satu fakultas peternakan yang paling konsisten dalam membangun ekosistem kuda nasional,” kata Agung dalam sambutannya. Ia menambahkan, tingginya perhatian publik—termasuk Presiden—terhadap kuda, adalah peluang besar yang perlu segera ditindaklanjuti dengan kerja nyata.
Kepala BIB Lembang, Gun Gun Gunara, menyatakan kesiapan pihaknya dalam mendukung program ini. BIB Lembang diketahui telah memasuki tahap uji coba produksi semen beku dari pejantan kuda unggul.
“Pengalaman panjang kami di bidang reproduksi ternak siap diterapkan untuk komoditas kuda. Ini adalah bagian dari mandat pemerintah dalam mendukung ketahanan ternak nasional, bukan hanya pada sapi, tetapi juga kuda sebagai komoditas potensial,” ujar Gun Gun.
Dekan Fapet Unhas, Syahdar Baba, menyambut kerja sama ini sebagai momentum bersejarah. Ia menargetkan Unhas menjadi Center of Excellence dalam pengembangan kuda lokal. “Sulsel selama ini dikenal sebagai salah satu daerah yang mempunyai budaya kuda yang sangat kental yaitu untuk budaya pacu dan konsumsi yang sangat terkenal. Di Jeneponto terdapat juga pasar kuda yang sangat menarik,” ujarnya.
Sebelum penandatanganan, Fapet Unhas telah bertemu Komisi Peternakan Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi), membahas rencana pengembangan aplikasi pencatatan data kuda, peternak, dan kandang di Indonesia. Sistem ini akan membantu PP Pordasi dalam memetakan kondisi terkini peternakan kuda dan mendukung kegiatan teknis hingga komersial.
Syahdar menyebut pihaknya tengah menyiapkan peta jalan (road map) pengembangan kuda nasional. Pada bulan Juni 2025, Unhas akan menggelar forum para ahli kuda dari seluruh Indonesia. Puncaknya, pada Dies Natalis Unhas September 2025 mendatang, para pakar internasional akan diundang dalam simposium riset dan pengembangan kuda.
Sebagai tindak lanjut, kuda penerima IB (akseptor) akan disiapkan di Sulsel bekerja sama dengan Pordasi daerah dan para peternak. Program IB kuda dijadwalkan dimulai Juni hingga Juli 2025, dan hasil awal dievaluasi pada September 2025.
“Dengan kerja sama erat antara pemerintah, kampus, dan komunitas, kita optimistis ekosistem peternakan kuda di Indonesia bisa berkembang pesat,” kata Syahdar.