• 23 April 2025, 18:17 WIB
• /
• Dilihat 56 kali
• /
• adminpemberitaan

Jakarta — Pemerintah Indonesia terus memperkuat kerja sama internasional untuk mendorong pertumbuhan subsektor peternakan, khususnya pada subsektor sapi perah. Melalui Kementerian Pertanian, pemerintah menjalin kemitraan strategis dengan Al Ain Farms, perusahaan peternakan asal Persatuan Emirat Arab, untuk menjajaki investasi sapi perah di Indonesia.

Pembahasan lebih lanjut mengenai rencana investasi ini dilakukan dalam bentuk forum diskusi yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Selasa (22/4/2025), di Jakarta. Forum ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding) antara kedua pihak pada 8 April 2025 lalu.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agung Suganda, menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik inisiatif Al Ain Farms yang ingin menjajaki peluang investasi subsektor peternakan di Indonesia. Menurut dia, kehadiran mitra strategis seperti Al Ain Farms dapat memperkuat ekosistem industri susu nasional dan mendukung ketahanan pangan dalam negeri.

“Investasi ini adalah peluang besar untuk membangun ekosistem susu dari hulu ke hilir. Kami ingin Indonesia menjadi produsen susu yang mandiri dan berdaya saing,” kata Agung Suganda.

Agung menjelaskan bahwa kebutuhan susu nasional pada tahun 2029 diproyeksikan mencapai 8,5 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,6 juta ton dipersiapkan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), program prioritas nasional untuk pemenuhan gizi siswa sekolah. Untuk mendukung kebutuhan itu, Indonesia membutuhkan tambahan sekitar satu juta ekor sapi perah dalam periode 2025–2029.

Menurut Agung, kerja sama investasi ini akan difokuskan pada pengembangan sapi perah dan pembangunan fasilitas produksi susu di wilayah-wilayah sentra peternakan. Pemerintah juga telah menyiapkan dukungan seperti data potensi lahan, infrastruktur dasar, insentif fiskal dan non fiskal, dan kemudahan perizinan.

CEO Al Ain Farms, Hassan Safi, menyampaikan terimakasih kepada pihak pemerintah Indonesia khususnya Ditjen PKH Kementan, Badan Gizi Nasional, dan Kemenkeu atas informasi-informasi kebijakan yang disampaikan terkait pengembangan sapi perah.

“Hal ini memberikan gambaran komprehensif bagi Al Ain Farms dalam menentukan langkah-langkah investasi di Indonesia ke depannya, dan berharap dapat berkontribusi optimal terhadap pemenuhan kebutuhan susu di Indonesia,” kata Hassan Safi.

FGD ini turut dihadiri oleh perwakilan kementerian dan lembaga terkait, antara lain Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian Keuangan, dan Badan Gizi Nasional. Pemerintah berharap diskusi lintas sektor ini dapat memperkuat rencana dan memberikan keyakinan bagi pihak Al Ain Farms untuk merealisasikan investasinya di Indonesia.

Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, peserta FGD dijadwalkan mengunjungi sejumlah lokasi penting di Jawa Barat, termasuk industri susu PT Ultra Jaya di Padalarang dan farmnya di Pengalengan. Selain itu juga direncanakan kunjungan ke medium industri yaitu Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU), Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) dan peternakan skala kecil Den’t Dairy Farm yang dinilai berhasil dalam pengelolaan sapi perah.

Dengan adanya kerja sama ini, pemerintah menargetkan peningkatan produksi susu dalam negeri dan pengurangan ketergantungan terhadap impor, seiring dengan pembangunan industri peternakan nasional yang berkelanjutan.