• 13 Juni 2025, 12:55 WIB
• /
• Dilihat 155 kali
• /
• adminhip

Bogor — Kementerian Pertanian terus memperkuat keterbukaan informasi publik, seiring dengan derasnya arus digitalisasi yang menuntut instansi pemerintah lebih responsif dan transparan. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menjadi salah satu unit kerja yang menggerakkan strategi komunikasi tersebut, dengan melibatkan seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah koordinasinya.

Ditjen PKH telah menekankan kepada seluruh UPT untuk menyusun strategi komunikasi yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan mudah dipahami masyarakat. Gagasan utamanya adalah menjadikan konten publikasi sebagai bentuk “investasi informasi” yang memperkuat citra dan kepercayaan publik terhadap program-program pemerintah.

“Branding itu bukan sekadar tampilan. Ia adalah alat untuk menjelaskan apa yang telah dan sedang kita kerjakan,” ujar Imron Suandy, Direktur Kesehatan Hewan dalam rapat koordinasi di Bogor (9/6/2025).

“Tapi tidak cukup dengan branding saja. Informasi juga harus didiseminasikan sampai ke tingkat terbawah agar manfaatnya dirasakan masyarakat.”

Langkah ini sejalan dengan arah komunikasi publik Kementerian Pertanian yang menekankan pada transparansi dan partisipasi. Humas Ditjen PKH saat ini tengah memperkuat sistem pemberitaan, termasuk menghidupkan jejaring komunikasi dari pusat hingga daerah.

Ketua Kelompok Pemberitaan dan Humas Ditjen PKH, Roy Malindo, menyatakan pentingnya peran aktif dari UPT sebagai simpul informasi teknis yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. “Justru di tingkat UPT itu biasanya banyak ide-ide menarik yang bisa diangkat sebagai konten. Karena dekat dengan praktik dan dampak di lapangan,” katanya.

Roy menambahkan bahwa langkah awal yang bisa dilakukan oleh tiap UPT adalah menyusun tagline yang khas dan merepresentasikan identitas serta peran masing-masing. “Itu cara paling sederhana tapi efektif untuk membangun eksistensi komunikasi publik kita,” ujarnya.

Ke depan, Ditjen PKH akan mengembangkan strategi komunikasi yang lebih visual, partisipatif, dan berbasis kanal digital. Harapannya, semua kegiatan strategis di tingkat pusat maupun UPT dapat terdokumentasi dan diketahui luas oleh publik.