Inseminasi Buatan Jadi Mata Persahabatan Indonesia-Kyrgiztan
- 04 November 2015, 14:44 WIB
- /
- Dilihat 2067 kali

Awal 2016 mendatang Indonesia akan mengirimkan tenaga ahli dari BBIB Singosari ke Kyrgiztan. Sebelumnya, didukung oleh Islamic Development Bank (IDB), Indonesia akan mengadakan pertemuan pertemuan High Level Meeting (HLM) dengan menghadirkan pejabat negara Kyrgiztan pada 24 November mendatang di Jakarta.
Siaran resmi Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan memuat pernyataan Kepala Balai Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singosari Maidaswar, kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari kerjasama Reverse Linkage bidang Inseminasi Buatan (IB) antara Indonesia, Islamic Development Bank (IDB) dan Kyrgizstan. Kerjasama Reverse Linkage merupakan implementasi MoU Kerjasama Selatan-Selatan antara Indonesia, IDB dan Kyrgyztan, yang dalam bidang IB diwujudkan dalam bentuk training Inseminasi Buatan.
Training IB
Sebanyak 23 wakil Negara Kyrgiztan telah mengikuti “Training On Artificial Insemination Management, Training On Frozen Semen Handling dan Training On Frozen Semen Production” yang sukses digelar di Hotel Horison – Malang dari 7-17 Oktober 2015.
Maidaswar menjelaskan training ini merupakan kesuksesan bersama dalam mengawali kerjasama Indonesia – Kyrgizstan juga kegiatan Reversed Lingkage Project bidang Inseminasi Buatan yang pertama di dunia, sehingga IDB akan menjadikan Reversed Lingkage yang dilaksanakan oleh BBIB Singosari sebagai template untuk diadaptasi keseluruh negara anggota IDB”.
Wakil peserta training dari Kyrgiztan menyampaikan bahwa melalui training ini peserta mendapatkan banyak informasi baru terutama ilmu produksi semen beku beserta penanganannya. Selain itu, peserta juga ingin menerapkan tata kelola sistem Inseminasi Buatan yang dimiliki oleh Indonesia yang meliputi sertifikasi petugas, pengaturan distribusi semen beku mulai dari tingkat produsen hingga ke inseminator di lapangan.
Training ditutup dengan seremoni pemberian sertifikat kepada peserta pelatihan. Pada acara penutupan training tersebut Maidaswar menyampaikan pesan, ketiga jenis pelatihan yang diperoleh dapat diterapkan di Kyrgizstan karena teknologi inseminasi buatan bukan hal yang baru bagi Kyrgizstan.
Sumber: https://www.trobos.com/detail_berita.php?sir=55&sid=6627