• Beranda
  • Berita
  • Blusukan ke Kandang Ayam, Mentan Amran Dicurhati Peternak

Blusukan ke Kandang Ayam, Mentan Amran Dicurhati Peternak

  • 07 Oktober 2015, 13:13 WIB
  • /
  • Dilihat 1238 kali

Harga ayam di tingkat peternak anjlok sejak beberapa minggu terakhir akibat melimpahnya pasokan ayam. Di beberapa peternak, harga ayam bahkan jatuh hingga Rp 15.000/kg, atau di bawah harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp 17.000/kg.

Melihat kondisi tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman kembali melakukan pemantauan langsung harga ayam di tingkat peternak rakyat atau mandiri. Kali ini, Mentan melakukan blusukannya ke peternakan rakyat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Datang di salah satu peternakan di Desa Pulosari, Kecematan Klapanunggal, Mentan langsung menerima banyak keluhan dari peternak. Salah seorang peternak, Annak Iskandar alias Anda mengeluhkan kondisi yang membuat peternak mandiri sulit bersaing dengan peternakan besar.

"Pertama kami minta pengajuan pembatasan produksi dari (peternakan) perusahaan-perusahaan besar. Kalau kami peternak kecil tak bisa berbuat apa-apa. Kami minta pembatasan produksi agar tak meledak di pasar. Kalau banyak pasokan harga di pasar juga rendah," keluh Anda di peternakan ayam miliknya, Selasa (6/10/2015).

Keluhan kedua, adalah semakin banyaknya peternak bermodal besar yang berafiliasi (plasma) dengan produsen pakan ternak dan DOC (day old chicks). Hal ini membuat pasokan ayam di pasar semakin tidak terkendali.

"Tidak boleh perusahaan punya banyak mitra (peternak plasma). Kalau bisa dikurangi, kalau bisa dikembalikan kaya dulu, yang peternak mandiri banyak," kata Anda.

Anda menuturkan, dari sisi modal yang cekak, membuat peternak mandiri kalah bersaing dengan peternakan terintegrasi milik korporasi besar, dan peternakan plasma yang umumnya bisa menekan biaya produksi karena skalanya yang besar dan terintegrasi.

"Kalau ada mitra (banyak), populasi jadi banyak. Kalau dulu yang mandiri banyak, yang plasma kan modal juga harus besar, kita yang mandiri yang kecil-kecil," katanya.

Belum berakhir sampai di situ, menurut Anda, peternak rakyat masih harus menanggung beban pajak PPN atas bahan baku yang dibebankan produsen. Hal ini ikut berkontribusi pada biaya produksi cukup besar.

"Itu ada pajak bahan baku, makanya pakan sampai kena PPN 10%. Itu berat buat kami, soalnya pasti pabrik pakan kasih beban ke kita peternak," terang peternak yang sudah merintis usahanya sejak tahun 1995 ini.

"Keempat kami minta peternak tolonglah dikasih fasilitas kredit supaya bisa bertahan," tambahnya.

Anda mengungkapkan, meski ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang digencarkan pemerintah, usahanya sampai hari ini masih kesulitan mengakses kredit mikro tersebut.

 

Sumber : https://finance.detik.com/read/2015/10/06/181210/3037535/4/blusukan-ke-kandang-ayam-mentan-amran-dicurhati-peternak

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset