|
a. |
Jumlah kasus AI sebanyak 91 kasus di 91 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 58 Kab/kota di 16 Provinsi, yakni:
1) |
Jawa Timur 14 kasus (Surabaya, Sampang, Ponorogo, Sumenep, Nganjuk, Tulungagung, Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo), |
2) |
Lampung 13 kasus (Lampung Utara, Lampung selatan, Metro Utara, Lampung Barat, Bandar Lampung, Waykanan, Tanggamus dan Metro), |
3) |
Bali 11 kasus (Buleleng, Bangli, Badung, Gianyar dan Klungkung), |
4) |
Sumatera Barat 9 kasus (Padang Pariaman, 50 Kota, Agam dan Sijunjung) |
5) |
Riau 7 kasus (Bengkalis, Pekanbaru, Rokan hilir, Kuantan Singingi dan Dumai), |
6) |
Jawa Tengah 6 kasus (Klaten, Grobogan, Banyumas, Kebumen, Sragen dan Kota Tegal), |
7) |
Sulawesi Selatan 6 kasus (Sidrap, Bone dan Pinrang), |
8) |
Kepulauan Riau 5 kasus (Batam) |
9) |
Kalimantan Timur 4 kasus (Samarinda, Kutai Barat dan Kota |
10) |
Sulawesi Barat 4 kasus (Polewali Mandar dan Simboro), |
11) |
DI Yogyakarta 3 kasus (Bantul dan Sleman), |
12) |
Jawa Barat 2 kasus ( Indramayu dan Bandung Barat), |
13) |
Sumatera Selatan 2 Kasus ( Muara Enim dan OKU), |
14) |
Jambi 2 kasus (Batang hari), |
15) |
Bengkulu 2 kasus (Bengkulu) |
16) |
Sulawesi Tenggara 1 kasus (Kendari). |
|
b. |
Menyebabkan kematian unggas sebanyak 26.769 ekor (4.351 ekor ayam kampung, 7.406 ekor itik, 3.200 ekor ayam pedaging, 8.000 ekor Puyuh dan 3.812 ekor ayam petelur). |
c. |
Khusus berkaitan perkembangan meningkatnya kematian itik akibat kasus AI berikut hasil rekapitulasi jumlah kematian itik sejak bulan Oktober 2012 s/d 28 Februari 2013 sebanyak 311.844 ekor di 99 kab/kota pada 14 provinsi yakni:
1. |
Jawa Tengah 149.091 ekor di 24 kab |
2. |
Jawa Timur 74.111 ekor di 19 kab/kota |
3. |
Jawa Barat 29.113 ekor di 15 kab/kota |
4. |
Sulawesi Selatan 15.366 ekor di 1 kab/kota |
5. |
DIY 9.197 ekor di 5 kab/kota |
6. |
Banten 8.331 ekor di 4 kab/kota |
7. |
Lampung 7.847 ekor di 14 kab/kota |
8. |
Sulawesi Tenggara 6.798 ekor di 1 kab/kota |
9. |
Bali 4.290 ekor di 7 kab/kota |
10. |
Sumatera Barat 3.095 ekor di 4 kab/kota |
11. |
Riau 2.038 ekor di 1 kab/kota |
12. |
Sulawesi Barat 1.819 ekor di 1 kab/kota |
13. |
Bengkulu 740 ekor di 1 kab/kota |
13. |
Kalimantan Timur 8 ekor di 2 kab/kota |
(sumber data SMS Gateway, Laporan Dinas Peternakan Provinsi dan BBV/BPPV, Rekapitulasi data s/d 28 Februari 2013). |
|
3. |
Perkembangan kasus AI pada unggas tahun 2006 s/d 2012
Sejak terjadinya wabah AI pada unggas di Indonesia yang dideklarasi pada bulan Januari 2004, kasus secara bertahap menurun setiap tahun yakni th. 2007 = 2.751 kasus, th. 2008 = 1.413 kasus, th 2009 = 2293 kasus, th.2010 = 1502 kasus, th. 2011 sebanyak 1.411 kasus dan tahun 2012 sebanyak 546 kasus. |