Tak Cuma Tambang, Kementan Dorong Kaltim Jadi Lumbung Protein Hewani
- 05 Juli 2025, 11:16 WIB
- /
- Dilihat 22 kali
- /
- adminpemberitaan

Balikpapan – Kementerian Pertanian menempatkan Kalimantan Timur sebagai salah satu wilayah strategis pengembangan ketahanan pangan berbasis peternakan. Dalam Rapat Koordinasi dan Teknis Daerah (Rakontekda) 2025 yang digelar di Balikpapan, Rabu, 2 Juli lalu, Kementan menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan protein hewani nasional.
“Rakontekda ini merupakan langkah penting untuk mengharmonisasikan program pusat dan daerah di tengah tantangan ketahanan pangan,” kata Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan, Nuryani Zainuddin. “Kami mendukung penuh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dalam pembangunan peternakan berkelanjutan yang terintegrasi dengan upaya nasional.”
Kementan menyebut penguatan subsektor peternakan akan menjadi prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029. Beberapa program strategis yang dikedepankan antara lain percepatan produksi susu dan daging nasional, dukungan terhadap program makan bergizi gratis, serta fasilitasi investasi peternakan.
“Kami terus mendorong kebijakan strategis seperti Program P2SDN, percepatan investasi, dan mendukung Program Makan Bergizi Gratis, dengan menekankan kolaborasi lintas sektor agar protein hewani yang terjangkau dan berkualitas dapat dinikmati semua lapisan masyarakat,” ujar Nuryani.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menyambut baik komitmen pemerintah pusat. Menurut dia, subsektor peternakan turut mendukung agenda industrialisasi komoditas unggulan daerah. “Pembangunan peternakan dan kesehatan hewan mendukung misi menjadikan Kaltim sebagai pusat ekonomi baru yang inklusif,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kaltim, Fahmi Himawan, menyebut Rakontekda menjadi ruang finalisasi dokumen rencana strategis daerah untuk lima tahun ke depan. Dua program unggulan yang tengah disiapkan adalah Pengembangan Desa Korporasi Ternak (PDKT) dan pembangunan hatchery ayam lokal unggul dalam kerangka Program JOSPOL.
Forum ini juga mengevaluasi capaian 2024, termasuk pembentukan sembilan koperasi peternak di tujuh kabupaten/kota. Tahun depan, provinsi ini menargetkan pembentukan 12 koperasi baru.
Dengan tema “Kolaborasi dan Penguatan Kelembagaan Peternakan untuk Kemandirian Protein Hewani Menuju Generasi Emas”, Rakontekda 2025 diarahkan menjadi pengungkit pengembangan sistem peternakan yang mandiri, berkelanjutan, dan berdaya saing untuk menopang cita-cita Indonesia Emas 2045.