• Beranda
  • Berita
  • Perkembangan Situasi Kasus AI pada Unggas di Indonesia Up Date tanggal 15 April 2012

Perkembangan Situasi Kasus AI pada Unggas di Indonesia Up Date tanggal 15 April 2012

  • 18 April 2014, 13:47 WIB
  • /
  • Dilihat 1378 kali
Kasus AI pada unggas pada bulan ini/April 2012 (1-15 April 2012)
 
a. Jumlah kasus AI sebanyak 22 kasus di 22 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 18 Kab/kota di 10 Provinsi, yakni: Jawa Barat 5 kasus (Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Bekasi), Jawa Tengah 5 kasus(Magelang, Kota Tegal, Karanganyar dan Purworejo), Riau 3 kasus (Pekanbaru, Pelalawan, Kampar),Sumatera barat 2 kasus (Padang), Bengkulu 1 kasus (Bengkulu), Lampung 1 kasus (Lampung Selatan),Sulawesi Selatan 1 kasus (Pinrang), Sulawesi Utara 1 kasus (Kota kotamobagu), Kalimantan Timur 1 kasus (Penajam Paser utara).
Menyebabkan kematian unggas sebanyak 427 ekor (387 ekor ayam kampung dan 140 ekor ayam layer).
b. Kasus paling tinggi terjadi di Prov. Jawa Barat, yakni 5 kasus pada 5 desa yang menyebabkan kematian unggas 28 ekor ayam kampung
2. Perkembangan kasus AI pada unggas yang meningkat pada 1 bulan sebelumnya (Maret 2012) yakni di Kabupaten Bima dan Kota Bima – Provinsi Nusa Tenggara Barat, dilaporkan kondisinya pada bulan April 2012sudah mulai dapat terkendali kasusnya. Tindakan surveilans dan pengendalian penyakit AI akan terus diberlanjutkan dan ditingkatkan lagi.
3. Kasus Flu Burung pada manusia selama bulan April (s/d 15 April 2012) dilaporkan tidak ada (Sumber : Kemenkes).
4. Kasus AI pada unggas selama 1 bulan sebelumnya (Maret 2012)
 
a. Jumlah kasus AI sebanyak 72 kasus di 72 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 37 Kab/kota di 14 Provinsi, yakni: Nusa Tenggara Barat 17 kasus (Bima, Kota Bima), Jawa Barat 10 kasus (Indramayu, Kuningan, Bandung, Majalengka, Bandung Barat, Bekasi dan Kota Cimahi), Bengkulu 7 kasus (Seluma, Muarabengkahulu, Bengkulu)Jawa Tengah 7 kasus (Semarang, Ambarawa Semarang, Pati, Purworejo, Klaten), Sulawesi Selatan 7 kasus (Soppeng, Makassar, Pinrang, Parepare), DI. Yogyakarta 6 kasus (Kota Yogyakarta, Bantul, Kulonprogo, Bantul, Sleman), Sulawesi Barat 4 kasus (Majene, Polewalimandar), Riau 4 kasus (Pekan Baru, Dumai, Siak), Jawa Timur 3 kasus (Banyuwangi), Bali 3 kasus (Jembrana), Banten 1 kasus (Lebak), Sulawesi Tengah 1 kasus (Palu), Sumatera Utara 1 kasus (Tebing Tinggi), Sumatera Barat 1 kasus (Bukitinggi).
Menyebabkan kematian unggas sebanyak 13.764 ekor (6.953 ekor ayam kampung, 781 ekor ayam layer dan 6.030 ekor ayam broiler).
Kasus paling tinggi terjadi di Prov. NTB, yakni 17 kasus pada 17 desa yang menyebabkan kematian unggas 5.455 ekor ayam kampung.
b. Jumlah kasus AI pada bulan Maret 2012 ini (72 kasus) masih jauh lebih rendah dibanding pada Maret 2011(277 kasus) dan Maret 2010 (159 kasus).
5. Kasus AI pada Unggas selama 1 tahun sebelumnya (tahun 2011).
 
a. Jumlah kasus sebanyak 1.411 kasus yang terjadi di 29 provinsi dengan urutan kasus tertinggi hingga terendah yakni : Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Riau, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jambi, Gorontalo, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bengkulu, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Barat, Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, NTT, Kepulauan Riau, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan terendah (Grafik-3)
b. Tidak terjadi kasus di tahun 2011: di Maluku, Papua, Papua Barat dan Maluku Utara.
c. Provinsi yang saat ini masih berstatus bebas AI adalah Maluku Utara.
d. Sedangkan kasus AI pada unggas komersial ayam ras, berdasarkan informasi dari Forum/Asosiasi Masyarakat Perunggasan, bahwa selama tahun 2011 relatif sedikit/menurun dibanding tahun 2010 dan dilaporkan tidak ada dampak/gejolak terhadap penurunan harga dan penurunan konsumsi produk unggas.
6. Perkembangan kasus AI pada unggas tahun 2006 s/d 2011
  Sejak terjadinya wabah AI pada unggas di Indonesia yang dideklarasi pada bulan Januari 2004, kasus secara bertahap menurun setiap tahun yakni tahun 2011 sebanyak 1411 kasus. Jumlah tersebut lebih rendahdibanding tahun sebelumnya 1502 (th.2010), 2293 (th 2009), 1.413 (th 2008), 2.751 (th 2007) dan 612 (th 2006).
7. Strategi Pengendalian AI pada unggas
  Guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus AI pada unggas di bulan Januari s/d April setiap tahunnya bersamaan dengan perubahan iklim yang ekstrim di musim penghujan, maka telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Pertanian kepada para Gubernur No. 35 tanggal 26 Januari 2012 guna meningkatkan pelaksanaan 8 Strategi Utama Pengendalian AI pada unggas adalah (1) Biosekuriti (2) Depopulasi (3) Surveilans (4) Vaksinasi (5) Pengawasan Lalu Lintas Unggas (6) Restrukturisasi Usaha Perunggasan (7) Public Awareness (8) Penegakan peraturan dan penerapan SOP.
8. Komunikasi Publik
 
a. Komunikasi dengan masyarakat melalui SMS dan Call Center AI Direktorat Kesehatan Hewan No.08118301001
b. b. Informasi kasus AI pada unggas terkini di Indonesia dapat diakses melalui website dihttps://ditjennak.deptan.go.id



Unit Pengendali Penyakit Avian Influenza (UPPAI) Pusat
Direktorat Kesehatan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian
Tel/Fax : 021 7812624
Email : [email protected]

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset