• 21 November 2011, 13:44 WIB
• /
• Dilihat 2637 kali

Menteri Pertanian RI Dr. Ir. Suswono, di sela-sela kegiatannya dalam pertemuan ASEAN SUMMIT 2011 di Denpasar Bali, melakukan serangkaian kunjungan kerja di dua tempat terkait bidang peternakan, diantaranya adalah Kelompok Tani Ternak Satwa Winangnum di Desa Tangkas Kecamatan Klungkung Propinsi Gianyar-Bali dan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Pertanian Terpadu Mupu Amerta, Kelurahan Bebalang Kecamatan Bangli. Kedua tempat tersebut merupakan kelompok perbibitan sapi Bali yang mengembangkan kegiatan perbibitan sapi dengan metode integrasi tanaman dan ternak, dan mendapatkan bantuan pengembangan usaha melalui dana APBN pada tahun 2010.

Dalam kunjungannya, Menteri Pertanian menyinggung pentingnya mengembangkan dan menjaga plasma nutfah asli Indonesia, seperti sapi Bali. "Salah satu keunggulannya adalah beratnya yang bisa mencapai bobot ideal yakni sekitar 700 kilogram per-ekornya," kata Menteri Pertanian Republik Indonesia saat berkunjung ke Kelompok Tani Ternak di Kabupaten Klungkung. Sapi Bali dengan bobot ideal tersebut menurutnya tidak kalah dibandingkan dengan sapi impor. 

Dalam dialog dengan peternak, Menteri Pertanian berharap sapi Bali bisa menjadi sumber yang cukup besar untuk mencapai swasembada daging sapi. Kebutuhan daging pertahun di Indonesia masih cukup besar yaitu sekitar 14,4 juta kg per-tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diantaranya masih dilakukan impor sapi sebesar 500 ribu ekor per-tahunnya. 

Beliau menuturkan bahwa dari hasil sensus sapi dan kerbau 1-30 Juni 2011 lalu tercatat populasi sapi dan kerbau mencapai 16,7 juta ekor. Dari hasil sensus itu, tercatat populasi sapi potong 14.805.053 ekor, sapi perah 597.135 ekor, dan kerbau 1.305.016 ekor. Dengan melihat angka tersebut maka potensi sapi lokal dipercaya dapat memenuhi kebutuhan daging dalam negeri dan mencapai Swasembada daging di tahun 2014, ucapnya optimis. 

Dalam kunjungannya tersebut, tak lupa Menteri Pertanian RI juga berpesan agar peternak tidak menjadikan peternakan sapi ini sebagai pekerjaan sampingan, sehingga lebih dapat meningkatkan kesejahteraan peternak Indonesia, khususnya di Bali.

(Subbag Kerjasama dan Humas - Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan)