Ekspor Daging Ayam Olahan ke Jepang, Bukti Indonesia Berdaya Saing
- 22 Maret 2018, 03:51 WIB
- /
- Dilihat 3133 kali
Bogor (22/03/2018), Pemerintah terus berupaya meningkatkan pendapatan negara melalui ekspor berbagai komoditas strategis pertanian, salah satunya adalah daging ayam olahan. Hal tersebut disampaikan oleh I Ketut Diarmita Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian saat mendampingi Menteri Perdagangan melepas ekspor perdana daging ayam olahan Indonesia ke Jepang di pabrik PT. Belfoods Indonesia Jonggol-Bogor Provinsi Jawa Barat.
“Kebijakan Pemerintah untuk mewujudkan Indonesia pada Tahun 2045 menjadi Lumbung Pangan di Dunia sedikit demi sedikit ingin kita buktikan,” kata I Ketut Diarmita. "Hari ini kita melepas ekspor perdana dengan jumlah sekitar 6,571 ton ke Negara Jepang yang merupakan langkah awal untuk menuju ekspor berikutnya,” ujarnya.
I Ketut Diarmita menyebutkan, Indonesia saat ini telah mencapai swasembada daging ayam, telur dan DOC bahkan telah mampu mengekspor telur ayam tetas (hatching eggs) ke negara Myanmar, serta mengekspor daging ayam olahan ke Papua New Guiniea dan saat ini ke Jepang.
“Saya mencatat hari ini sebagai salah satu tonggak baru dalam pengembangan usaha peternakan khususnya dalam dunia perunggasan, karena produk unggas dapat menembus pasar Jepang,” kata I Ketut Diarmita.
Menurutnya, negara Jepang terkenal sebagai negara yang memegang prinsip keamanan pangan yang tinggi. “Kami mengapresiasi kepada PT.Belfoods Indonesia karena dapat memproduksi produk olahan asal unggas dengan menerapkan standar internasional sesuai permintaan dari Negara Jepang,” ungkapnya.
Dengan mulai terbukanya akses pasar ke Jepang, Dirjen PKH berharap PT. Belfoods Indonesia terus dapat menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas pengiriman produk ekspornya. Selain itu juga harus mampu menghadapi persaingan dengan produk Thailand, Cina, dan Brazil yang sudah masuk di Jepang duluan.
Ia juga mengatakan, peluang pasar di negara lain seperti Timur Tengah masih terbuka luas. Apalagi menurutnya, produk Indonesia mempunyai keunggulan dari segi halal dan cita rasa khas Indonesia, yaitu cita rasa yang beraroma rempah. “Kita ini kan kaya akan rempah-rempah jadi ini jadi ciri khas Indonesia”, tandasnya.
I Ketut juga menuturkan, agar setelah ekspor ke Jepang ini selanjutnya ekspor ke Timor Leste juga segera dapat direalisasikan. Ia menekankan, Pemerintah akan terus mendorong dan mengawal dalam pengurusan Government to Government (G to G) dan harmonisasi standar persyaratan sanitary dengan negara-negara tujuan ekspor baru lainnya.“Hal ini juga sebagai motivasi bagi pelaku usaha lain untuk tetap berupaya mempercepat ekspor komoditas peternakan lainnya,” tukasnya.
Pada kesempatan tersebut I Ketut Diarmita mengatakan, Ditjen PKH selaku Otoritas Veteriner telah memastikan produk yang akan dikirim ke Jepang merupakan produk unggas yang berasal dari Farm yang bebas outbreak penyakit Avian Influenza (AI).
“Produk yang akan diekspor ini berasal dari peternakan ayam yang telah mendapatkan Sertifikat Kompartemen bebas penyakit AI dari Kementerian Pertanian melalui Direktorat Kesehatan Hewan Ditjen Peternakan dan kesehatan Hewan,” ungkap I Ketut Diarmita.
Selain itu Ia menegaskan, daging ayam olahan yang akan dieksopr juga dipotong dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang telah disetujui oleh pemerintah dan di bawah kondisi higiene sanitasi yang sesuai dengan regulasi di Indonesia dan persyaratan yang telah ditetapkan oleh Jepang.
I Ketut menyampaikan, PT. Belfoods Indonesia merupakan salah satu dari 5 (lima) perusahaan pengolah daging unggas yang telah melalui proses audit yang cukup ketat dari Chief Veterinary Officer - Ministry Of Agriculture Forestry and Fisheries Jepang (CVO-MAFF). Menurutnya, perusahaan-perusahaan tersebut telah memenuhi syarat standar Internasional dalam aspek keamanan pangan untuk dapat masuk ke pasar di Jepang.
“Unit Usaha milik PT. Belfoods Indonesia yang berada di Jonggol-Bogor ini juga telah memenuhi persyaratan aspek keamanan pangan karena telah memperoleh Sertifikasi NKV (Nomor Kontrol Veteriner) dari Ditjen PKH Kementan,” kata I Ketut Diarmita.
Lebih lanjut Ia jelaskan, Sertifikat Veteriner merupakan bentuk penjaminan pemerintah melalui Ditjen PKH Kementan terhadap keamanan pangan produk hewan yang menjadi keharusan bagi setiap unit usaha yang akan melakukan ekspor. “Unit usaha ini juga telah memiliki sertifikasi Halal dan penerapan sistem manajemen mutu sesuai ISO 22000,” tambahnya.
PT. Belfoods Indonesia telah menerima Surat Penetapan dari CVO-MAFF sebagai perusahaan yang dapat melakukan ekspor daging ayam ke Jepang pada tanggal 3 Agustus 2016.
“Hal ini membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia bisa ikut bersaing dengan negara lain dalam memproduksi produk olahan unggas dengan kualitas premium dan pemenuhan terhadap persayaratan Internasional,” pungkasnya.