Menghemat Biaya Pakan dengan Teknologi Enzim

  • 13 Juni 2016, 14:53 WIB
  • /
  • Dilihat 19279 kali

Salah satu strategi untuk bisa sukses menjalankan bisnis perunggasan adalah kemampuan melakukan  penghematan biaya pakan. Komponen pakan menghabiskan 60–70 persen dari total biaya produksi yang dikeluarkan  peternak. Tanpa adanya manajemen pakan yang baik, akan terjadi pemborosan pakan yang berimbas pada tingginya biaya produksi serta menurunnya performa unggas.

Dalam satu seminar bertajuk “Alltech Indonesia Innovation Day”  yang berlangsung di Jakarta, belum lama ini ahli nutrisi pakan dari Fakultas Peternakan IPB Prof. Dr. Ir. Nachrowi, MSc, menjelaskan  tentang aplikasi teknologi enzim (enzyme) guna memaksimalkan nilai nutrisi dan mengurangi biaya pakan.

Enzim merupakan senyawa protein dapat larut yang diproduksi oleh organisme hidup dan berfungsi sebagai katalisator untuk mempercepat reaksi pemecahan senyawa-senyawa organik yang kompleks menjadi sederhana. Enzim dapat meningkatkan nilai nutrisi (nutrient value)  pakan sehingga dapat dimanfaatkan secara lebih baik.

Secara alami, menurut Nazchrowi, setiap jenis ternak mempunyai enzim sehingga dapat mencerna makanan yang dikonsumsi. Enzim tersebut dapat diproduksi sendiri maupun oleh mikroba yang terdapat dalam alat pencernaan ternak. Namun biji-bijian maupun serat kasar yang terdapat pada pakan seringkali sulit dicerna secara alami oleh ternak, sehingga diperlukan suplemen untuk membantu memecahnya sehingga dapat terserap lebih maksimal dalam sistem pencernaan ternak.  Pakan yang tidak tercerna dengan baik akan terbuang sia-sia.

Enzim yang penting untuk unggas adalah Non- Starch Polysaccharide (NSP) yaitu selulose (cellulose), xilanase (xylanase), glucan (glucanase) dan lain-lain. NSP dapat menghidrolisis polisakarida menjadi monosakarida. Manfaat NSP antara lain membantu memelihara kesehatan usus dan pencernaan unggas, meningkatkan konsistensi, meningkatkan efisiensi pakan dan mengurangi biayanya.

Namun demikian, peraih gelar PhD bidang Microbial Biochemistry dari Ehime University Jepang ini mengingatkan perlunya memahami struktur kimiawi dan konsentrasi enzim NSP dan untuk tujuan apa NSP akan digunakan. Memberikan multi enzim pada pakan unggas lebih baik daripada enzim tunggal karena adanya kandungan nutrisi yang berbeda-beda dari setiap jenis pakan unggas.

Riset Alltech

Alltech sejauh ini telah  melakukan berbagai riset di bidang teknologi enzim untuk pakan ternak. Menurut  General Manager Alltech Indonesia, Hery Santoso, hampir semua pabrik pakan sudah menggunakan enzim, tetapi jenis enzim yang dipakai mungkin berbeda-beda tergantung dari tujuan yang ingin dicapai oleh pabrik pakan bersangkutan.

Sosialisasi ke para peternak unggas pun sudah banyak dilakukan oleh produsen enzim terutama untuk pakan ayam petelur (layer) yang melakukan pencampuran pakan sendiri (self mixing). Konsep dasar yang disosialisasikan sama dengan pabrik pakan yaitu untuk mendapatkan biaya pakan yang lebih murah dengan menggunakan enzim. Pada prinsipnya teknologi enzim dapat diaplikasikan ke semua jenis unggas termasuk ayam pedaging  (broiler), ayam petelur (layer) dan  bebek.

Dalam sebulan peternak layer rata-rata mampu memproduksi pakan sebanyak 500 ton. Bila menggunakan teknologi enzim, mereka mengaku rata-rata mampu menghemat Rp 25,- sampai Rp 75,- per kilogram pakan dengan mendapatkan performance unggas yang sama. “Dengan demikian penghematan antara Rp 12,5 juta sampai dengan Rp 37,5 juta setiap 500 ton pakan yang diproduksi”,  jelas Hery.

Dosis penggunaan enzim sangat tergantung dari jenis produk enzimnya, ada yang berdasarkan unit enzim dan ada juga yang berdasarkan banyaknya pakan (quantity). Enzim hasil teknologi dari Alltech (Allzyme SSF) dosis yang diberikan berdasarkan quantity yaitu 0,2 gram per kilogram pakan broiler dan untuk pakan layer diaplikasikan 0,15 gram per kilogram. Allzyme SSF yaitu enzim kompleks (complex enzyme) terdiri dari 7 jenis enzim yang bekerja secara sinergestik untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan. 

Selain itu, untuk meningkatkan nilai nutrisi dari bahan baku sumber protein, Alltech mempunyai produk Allzyme Vegpro (enzyme protease) yang bila diaplikasikan akan mampu menurunkan penggunaan bungkil kedelai (soy bean meal) sehingga menurunkan biaya pakan.

 

Sumber: https://tabloidsinartani.com/content/read/menghemat-biaya-pakan-dengan-teknologi-enzim/

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset