• Beranda
  • Berita
  • Kementan: Halmahera Barat Punya Potensi Jadi Sentra Jagung di Wilayah Timur

Kementan: Halmahera Barat Punya Potensi Jadi Sentra Jagung di Wilayah Timur

  • 14 Maret 2019, 00:39 WIB
  • /
  • Dilihat 2046 kali

Jakarta,- Kebutuhan jagung nasional untuk bahan pakan terutama untuk pakan unggas cukup besar, Fini Murfiani selaku Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan berpendapat bahwa ini dapat menjadi peluang pengembangan agribisnis jagung yang dapat dimanfaatkan oleh pemerintah daerah yang mempunyai potensi sesuai dengan keunggulan komparatifnya.

Berdasarkan data prognosa jagung tahun 2018, sekitar 66,1% atau 10,3 juta ton produksi jagung nasional digunakan untuk memenuhi kebutuhan industri pakan dan peternak mandiri (BKP Kementan). “Kebutuhan jagung yang cukup besar ini tentunya dapat menjadi pendorong bagi berkembangnya agribisnis jagung di Indonesia dalam rangka peningkatan produksi dan kesejahteraan petani, serta motor penggerak pembangunan di pedesaan”, kata Fini Murfiani, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan pada hari ini Rabu (13/03) di ruang kerjanya Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta.

“Saya kemarin dapat laporan dari kabupaten Halmahera Barat,  pengembangan jagung di Kabupaten tersebut tahun 2018 realisasi tanamnya mencapai 12.000 Ha dari target luas tanam 20.000 Ha dan ini sebenarnya masih dapat ditingkatkan”, kata Fini Murfiani. “Kami dari sisi pemerintah yang pasti ingin menjembatani antara petani jagung dengan peternak dan industri pakan, sehingga semua sama-sama dapat untung dan dapat mendukung terciptanya agribisnis jagung dan peternakan di Indonesia”, ujarnya.

Pada kesempatan terpisah, Bupati Halmahera Barat, Danny Missy menyampaikan, produktivitas jagung rata-rata di Halmahera Barat sebesar 5 ton/ha. Untuk meningkatkan produktifitas, Danny Missy berharap agar petani dapat berinovasi untuk meningkatkan produktivitas jagung hingga 12 ton/ha, sehingga pendapatan petani juga meningkat.

Untuk meningkatkan sektor pertanian di Kabupaten Halmahera Barat, khususnya pengembangan agribisnis jagung, Bupati Halmahera Barat telah meresmikan 17 paket sumber Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2018 yang berupa pembangunan infrastruktur seperti dam parit, embung, irigasi air tanah, long storage dan jalan produksi di Kabupaten Halmahera Barat.

Lebih lanjut, Danny Missy menjelaskan bahwa saat ini Halmahera Barat telah bekerja sama dengan Surabaya dan Gorontalo yang difasilitasi oleh Perusda, sehingga petani tidak lagi susah menjual jagung. “Nantinya petani tinggal menunggu di rumah dan jagung dijemput oleh Perusda”, terangnya.

Sebelumnya pada tanggal 25 Februari 2019 telah dilakukan acara panen raya jagung dan penandatanganan Pernyataan Bersama tentang Penyerapan dan Distribusi Jagung Pipil dalam Rangka Mewujudkan Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Kabupaten Halmahera Barat  antara Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) se-Kabupaten Halmahera Barat yang diwakili oleh Gapoktan Goal Jaya II, peternak ayam petelur (layer) mandiri PT. Bumi Saloi Sirimoi dan Perusahaan Daerah Bidadari Mandiri yang disaksikan oleh Bupati Halmahera Barat dan perwakilan dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Dinas Pertanian Provinsi Maluku Utara. Transaksi Jual Beli Jagung Hasil Panen Petani Kabupaten Halmahera Barat antara Gapoktan Goal Jaya II dengan Perusda Bidadari Mandiri sebanyak 100 ton juga langsung dilakukan. Acara panen raya ini dilaksanakan bertepatan dengan acara hari ulang tahun Kab.Halmahera Barat ke-16 yang perayaannya dilaksanakan di tempat terpisah.

Sementara itu, Muhamad Idris selaku Direktur Utama Perusda Bidadari Mandiri mengungkapkan bahwa Perusda akan bersinergi dengan para petani, para peternak dan Dinas Pertanian untuk menampung hasil panen. Selain orientasi profit Perusda juga berkomitmen untuk menjaga stabilisasi harga jagung. Sedangkan Lorensius Wagirin petani jagung menyatakan, dengan adanya penandatangan nota kesepahaman yang sudah dilakukan tersebut, ia dan kelompoknya merasa  terbantu. “Yang pasti kami berterimakasih karena pemerintah telah membantu memfasilitasi untuk memberikan kepastian pasar yang jelas, kami berharap program ini tetap berlanjut dan tidak berhenti ditengah jalan”, ucapnya.

Fonni Pelapu, dari peternak ayam petelur mandiri mengungkapkan, dengan adanya pernyataan bersama ini Ia berharap tidak perlu lagi mencari jagung keluar daerah karena faktor jarak distribusi juga sangat berpengaruh terhadap harga jagung yang juga sangat berpengaruh terhadap harga produksi. “Jadi kalau harga jagung stabil, pastinya kami dapat membackup harga telur juga stabil di Halmahera Barat”, pungkasnya.

 

Contact Person:

Ir. Fini Murfiani, M.Si (Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian)

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset