• Beranda
  • Berita
  • Kementan Pantau Harga Ayam Hidup Semakin Baik Sesuai Harga Acuan

Kementan Pantau Harga Ayam Hidup Semakin Baik Sesuai Harga Acuan

  • 01 Juli 2019, 12:40 WIB
  • /
  • Dilihat 1124 kali

Jakarta, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyampaikan bahwa berdasarkan pantauan petugas PIP hari Senin, 1 Juli 2019 harga ayam hidup atau  livebird (LB) di Pulau Jawa sudah naik dan sesuai harga acuan dari Kemendag. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita (1/7) di sela-sela mengikuti Rapim A di Kanpus Kementerian Pertanian.

“Terpantau di 15 titik lokasi yang sudah menunjukan harga LB sesuai Harga Acuan di Jawa Tengah dan Yogya, dan 19 Titik lokasi di Jawa Timur, untuk Jawa Tengah” ungkap Ketut.

Lanjut Ketut menjelaskan harga LB di tingkat peternak Jawa Tengah dan  DIY sudah dikisaran Rp. 18.000 sedangkan di Jawa Timur bervariasi mulai dari Rp. 17.500 hingga mencapai Rp. 19.000. Lokasi Jawa Tengah dan DI. Yogyakarta meliputi Solo, Sragen, Salatiga, Semarang, Pekalongan, Batang, Brebes, Tegal, Kudus, Pati, Klaten, Jogja, Purworejo, Purwokerto dan Purwodadi, sedangkan wilayah Jawa Timur antara lain Madiun, Magetan, Ngajuk, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto, Surabaya, Malang, Pasuruan, Blitar, Tuban, Bojonegoro, Lamongan, Gresik, Madura, Jember, Banyuwangi, dan Lumajang.

Menurut Ketut, hal ini merupakan hasil bersama Tim gabungan dari Kementan dan Satgas Pangan yang turun ke lapang untuk menyelidiki penyebab besarnya disparitas harga antara LB di produsen dan daging ayam di konsumen selama 1 minggu. 

Ketut menjelaskan Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman sebelumnya meminta Satuan Tugas (Satgas) Pangan untuk dapat menelusuri pemicu rendahnya harga LB di farm gate yang masih jauh di bawah harga acuan dan terjadi disparitas yang tinggi antara harga produsen dan konsumen sehingga menimbulkan gejolak di peternak mandiri dan UMKM. Hal tersebut ditindaklanjuti oleh I Ketut Diarmita, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH) dengan menurunkan tim gabungan yang terdiri dari Ditjen PKH, Dinas yang membidangi Fungsi Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Satgas Pangan.

"Hal yg dilaksanakan oleh Tim dalam menyikapi harga LB adalah dengan pelaksanaan pengurangan DOC FS melalui penarikan telur tertunas umur 19 hari dimulai 28 Juni yang lalu. Kegiatan ini akan dilakukan selama 2 minggu pada 26 perusahaan pembibit PS yang mendistribusikan DOC FS ke Provinsi Jawa Tengah" ungkap Ketut menjelaskan langkah sesuai Surat Edaran Dirjen Peternakan dan Keswan Nomor 6996/SE/PK.010/F/6/2019 tentang Pengurangan DOC Final Stock (FS) Broiler di Wilayah Jawa Tengah Tahun 2019..

Ketut menjelaskan bahwa harga LB membaik dengan implementasi kebijakan jangka pendek yang dilakukan oleh pemerintah tersebut. Kedepan harga LB diharapkan akan terus stabil dengan penerapan kebijakan lanjutan berupa registrasi dan pengawasan broker yang dimiliki oleh integrator dan perusahaan inti, segmentasi pasar antara integrator dan peternak mandiri, pemberian izin pembangunan kandang kepada integrator dan perusahaan inti di Kabupaten/Kota harus mendapatkan rekomendasi dari Kementan agar diketahui jumlah dan pertumbuhannya, dan meningkatkan jumlah dan kapasitas pemotongan di RPHU dan Cold Storage sesuai dengan kapasitas produksi serta revisi Permentan. Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran dan Pengawasan Ayam Ras dan Telur Konsumsi.
Senada dengan penjelasan Ketut terkait perbaikan harga LB ini, beberapa peternak broiler di Pulau Jawa menyampaikan bahwa harga sudah baik dan sesuai acuan harga Kemendag. 

"Alhamdulillah kemarin harga di Bogor sudah mencapai Rp. 17.000 tergantung lokasinya, dan hari ini dicoba menuju ke 18.000" kata Alvino Wakil Sekjen Perhimpunan Peternakan Unggas Nusantara (PPUN). Sementara Parjuni, Ketua Pinsar Jawa Tengah menyampaikan bahwa harga LB di Jateng sudah mencapai harga Rp. 17.000-18.000. Informasi kenaikan harga LB serupa juga disampaikan Munawir peternak ayam broiler dari Pasuruan Jatim menyatakan harga LB terus membaik, saat ini sudah di harga Rp. 17.000. 

"Terima kasih saat ini harga sudah membaik, berkat bantuan bapak kami sudah bisa bernafas.

 Mudah-mudahan dengan program-program lanjutan akan menjadi lebih baik lagi perunggasan di Indonesia" lapor peternak Sidoagung Jateng kepada Ketut.

 

Narahubung:

Ir. Sugiono, MP.
Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH, Kementan

Ir. Fini Murfiani, MSi.
Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan, Ditjen PKH, Kementan

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset