• Beranda
  • Berita
  • Pentingnya Pelayanan Kesehatan Hewan Nasional yang Menyeluruh

Pentingnya Pelayanan Kesehatan Hewan Nasional yang Menyeluruh

  • 13 Juni 2016, 13:48 WIB
  • /
  • Dilihat 4195 kali

Bali (28/4)_Lebih dari satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini dilakukan agar daya saing ASEAN meningkat serta bisa menyaingi negara – negara besar dalam rangka peningkatan ekonomi negara – negara ASEAN. Penanaman modal asing di wilayah ini sangat dibutuhkan untuk meningkatkan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan. Pembentukan pasar tunggal yang diistilahkan dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat.

Menghadapi era globalisasi MEA, peran Layanan Kesehatan Hewan Nasional pasti sangatlah penting dan strategis di sub sektor peternakan dan kesehatan hewan dalam rangka memberikan keamanan dan ketahanan pangan. Penyebaran penyakit hewan patogen dan ancaman biologis bersumber asal hewan ke dalam negeri yang tidak disengaja dapat terjadi karena pergerakan bebas orang dan barang yang harus diwaspadai khususnya bagi negara berkembang dan ancaman pandemi tidak hanya untuk manusia tetapi juga hewan dan lingkungan.

Indonesia sebagai negara yang memiliki populasi manusia dan ternak yang besar menyadari tentang pentingnya memiliki Layanan Kesehatan Hewan yang kuat dan dapat diandalkan dalam menentukan kebijakan tentang bagaimana melindungi status kesehatan hewan sebaga upaya meningkatkan kesejahteraan petani dan melindungi keselamatan manusia dari infeksi penyakit zoonosis. Menyadari urgensi untuk memperkuat Layanan Kesehatan Hewan, Indonesia telah berpartisipasi dalam forum yang diprakarsai oleh OIE yaitu Performance Veterinary Service (PVS) Pathway.

Salah satu kegiatan PVS Pathway tersebut yaitu diselenggarakannya OIE Sub Regional Workshop on the PVS Pathway di Bali pada tanggal 28 – 30 April 2015 kerjasama OIE perwakilan Asia Tenggara yang berkantor di Bangkok dengan Direktorat Kesehatan Hewan, Ditjen PKH Kementan.

Hadir pada kesempatan tersebut dari OIE Pusat yang berkantor di Paris, Dr Francois Caya, Head of the OIE Regional Activities Department, dari OIE perwakilan Asia Tenggara yang berkantor di Bangkok, Dr Ronello Abila, Fasilitator PVS Pathway dari OIE Tokyo dan para peserta dari perwakilan negara-negara anggota ASEAN. Hadir mewakili Indonesia dipimpin oleh Direktur Kesehatan Hewan, National Focal Point dari Direktorat Kesehatan Hewan, dan juga perwakilan dari Badan Karantina Pertanian dan BBVET Denpasar.

Tantangan yang dihadapi di masa depan adalah bagaimana Indonesia dapat memperkuat diri melalui peningkatan kemampuan profesi dokter hewan untuk mengantisipasi persaingan global dan berurusan dengan banyak kendala baik teknis dan non-teknis, serta untuk mempersiapkan ancaman yang muncul seperti penyakit menular. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan selaly menyambut hangat setiap kerjasama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam aspek kesehatan hewan.

Direktur Kesehatan Hewan Pudjiatmoko yang dalam hal ini mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam sambutannya menyampaikan harapan agar negara-negara ASEAN dapat menemukan solusinya dalam menghadapi setiap tantangan khususnya terkait kesehatan hewan. “Melalui pelaksanaan lokakarya ini, saya berharap bahwa semua peserta bisa berbagi dan mendiskusikan isu-isu terkait dengan penguatan pelayanan kesehatan hewan antara negara-negara anggota ASEAN dan kemungkinan solusi untuk masalah yang dihadapi.

Kegiatan yang dilangsungkan selama tiga hari ini membahas beberapa agenda-agenda diantaranya global dan sub regional update dari OIE PVS Pathway, persentasi dari masing-masing negara terkait pelaksanaan pelayanan kesehatan hewan nasional dan tindak lanjut dari PVS Pathway Evaluation dan Gap Analysis, studi kasus dari kegiatan yang dilakukan seperti Indonesia telah melaksanakan sistem informasi kesehatan hewan nasional yang dikenal dengan sebutan ISHIKNAS. Dari hasil pertemuan tersebut akan dilakukan pertemuan lanjutan guna membahas penguatan sistem kesehatan hewan nasional berbasis sub regional maupun global.

 

(Ismatullah Salim, S.Pt., Astri Wibawanti Putri, S.Sos., Titik Triary Wijaksani, S.Pt; Subbag Kerjasama dan Humas – Ditjen PKH, Kementan)

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset