• Beranda
  • Berita
  • Kementan Konsolidasikan Sektor Perunggasan, Harga Ayam Hidup Masih Jadi Fokus Utama

Kementan Konsolidasikan Sektor Perunggasan, Harga Ayam Hidup Masih Jadi Fokus Utama

  • 26 September 2024, 13:59 WIB
  • /
  • Dilihat 138 kali
  • /
  • humaspkh

Jakarta – Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) kembali menggelar rapat konsolidasi untuk menguatkan stabilitas sektor perunggasan nasional. Rapat strategis yang berlangsung pada Kamis, 26 September 2024 menghadirkan seluruh pemangku kepentingan utama dari berbagai sektor, menunjukkan komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan unggas di Indonesia.

Pertemuan ini merupakan kelanjutan dari rapat-rapat sebelumnya dengan fokus utama pada evaluasi perkembangan harga livebird (ayam hidup) dan kondisi pasar unggas, serta perumusan langkah konkret untuk menstabilkan sektor yang menjadi tumpuan bagi banyak peternak di tanah air.

Rapat konsolidasi dipimpin oleh Plt. Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Sintong HMT Hutasoit dan dihadiri perwakilan dari Satgas Pangan POLRI, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Pangan Nasional (Bapanas), serta beberapa kepala dinas provinsi. Rapat juga dihadiri perwakilan dari perusahaan perbibitan unggas, asosiasi perunggasan hingga tim pakar perunggasan untuk memberikan pandangan dan masukan yang konstruktif.

Sebagai informasi, dalam laporan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) dan perusahaan unggas, terungkap bahwa harga livebird periode 10 - 25 September 2024 pada ukuran 1,6 – 2 kg masih berada di bawah target harga komitmen Rp 20.000,- per kg. Kondisi ini terus menjadi perhatian serius karena berdampak langsung pada pendapatan peternak dan keberlanjutan usaha mereka.

Untuk mengatasi tantangan ini, beberapa Langkah strategis telah dirumuskan, termasuk optimalisasi penyerapan dan pemotongan livebird oleh perusahaan terintegrasi dan pelaku usaha budidaya skala besar di Rumah Pemotongan Hewan Unggas (RPHU), dengan target minimal 30% dari total produksi internal dan kemitraan. Hal ini diharapkan dapat menekan kelebihan pasokan dan mendorong stabilitas harga di pasar.

Lebih lanjut, Kementerian Pertanian juga menetapkan kewajiban bagi perusahaan terintegrasi dan pelaku usaha budidaya broiler untuk memastikan harga livebird di tingkat peternak tetap lebih tinggi dari harga pokok produksi di setiap wilayah. Pemantauan harga Day-old Chick Final Stock (DOC FS) dilakukan oleh Pinsar, sementara pengawasan harga livebird menjadi tanggung jawab Direktorat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas.

Rapat konsolidasi ini menghasilkan komitmen bersama antara pemerintah, perusahaan, dan asosiasi untuk menciptakan ekosistem perunggasan yang sehat dan berkelanjutan. “Kita harus bergerak cepat dan tepat untuk menjaga keseimbangan harga dan pasokan. Ini bukan hanya tentang keuntungan ekonomi, tetapi juga tentang keberlanjutan usaha para peternak kecil yang menjadi tulang punggung sektor ini,” tegas Sintong.

Dengan sinergi yang kuat antar pemangku kepentingan, Kementerian Pertanian optimis bahwa upaya stabilisasi ini akan membuahkan hasil positif bagi kesejahteraan peternak dan keberlanjutan industri perunggasan nasional, sekaligus memastikan ketersediaan daging ayam yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset