• Beranda
  • Berita
  • Kementan: Indonesia Latih Afrika Teknologi Inseminasi Buatan untuk Ketahanan Pangan Global

Kementan: Indonesia Latih Afrika Teknologi Inseminasi Buatan untuk Ketahanan Pangan Global

  • 17 Oktober 2024, 08:19 WIB
  • /
  • Dilihat 403 kali
  • /
  • humaspkh

Malang — Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Inseminasi Buatan Singosari (BBIB Singosari), Kamis (17/10), menuntaskan pelatihan kawin suntik (inseminasi buatan) pada ternak untuk 20 peserta dari negara-negara Afrika. Sejak 22 September hingga 19 Oktober 2024, delegasi dari Nigeria, Tanzania, Zimbabwe, Madagaskar, dan Ethiopia mengikuti pelatihan bertajuk Training on Artificial Insemination for Cattle for African Countries.

Makmun, Sekretaris Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, yang hadir pada penutupan pelatihan, menekankan pentingnya program ini dalam kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan. "Indonesia berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan pangan global melalui pengembangan kapasitas SDM di bidang peternakan," ujar Makmun.

BBIB Singosari telah menyelesaikan batch pertama pada Juli 2024, dan program ini akan terus berlanjut dengan pendampingan langsung di negara peserta. "Kedepan setelah SDM mereka siap, harapannya Indonesia mampu untuk membantu memenuhi kebutuhan semen beku di negara - negara di Kawasan Afrika," tambah Makmun.

Selama 28 hari, peserta mendapatkan materi kelas dan praktik langsung inseminasi buatan di Rumah Potong Hewan serta lapangan. Kunjungan ke Universitas Brawijaya, koperasi susu di Malang Raya, dan institusi lain memberikan wawasan tambahan bagi para peserta. Program ini, menurut Makmun, memberi pemahaman komprehensif yang dibutuhkan untuk mengembangkan teknologi inseminasi buatan di negara mereka.

Kepala BBIB Singosari, Akbar, turut menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta. "Kami berharap peserta tidak hanya membawa pulang pengetahuan baru, tetapi juga jaringan kerja sama yang dapat mendukung pengembangan peternakan di negara masing-masing," ucap Akbar.

Pada tahap selanjutnya dari program ini, BBIB Singosari akan mengirimkan tenaga ahli ke negara-negara peserta untuk melakukan pendampingan langsung. Juga akan dilakukan ekspor semen beku (mani ternak dibekukan) produksi BBIB Singosari ke lima negara tersebut.

Salah satu peserta, Andomamy dari Madagaskar, mengungkapkan manfaat pelatihan ini dalam mengatasi permasalahan inbreeding di negaranya. Sementara itu, Bruce Tavrimirwa dari Zimbabwe menyoroti pentingnya deteksi birahi yang efektif, "Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah Indonesia atas kesempatan belajar yang berharga ini," ujarnya.

Program ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Pertanian dan Kementerian Luar Negeri, dengan dukungan Indonesian AID (Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional, Kementerian Keuangan) dan BBIB Singosari sebagai Center of Excellence. Pelatihan ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam pengembangan sektor peternakan global.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset