Peternak Bogor Jadi Contoh, 700 Sapi Divaksin PMK Secara Mandiri
- 12 Januari 2025, 07:47 WIB
- /
- Dilihat 82 kali
- /
- humaspkh
Bogor – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) masih menjadi ancaman serius bagi subsektor peternakan. Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak peternak di seluruh Indonesia untuk proaktif melakukan vaksinasi mandiri pada ternaknya.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, mengapresiasi langkah Sumber Ternak Farm di Kabupaten Bogor yang berhasil memvaksinasi 700 ekor sapi secara mandiri.
“Kesadaran peternak seperti ini adalah kunci utama melindungi ternak dari ancaman PMK. Kami berharap peternak lain dapat mencontoh inisiatif seperti ini,” ujar Agung saat mengunjungi peternakan tersebut (12/1).
Sumber Ternak Farm, yang dikelola oleh Bambang Suharsono, menjadi teladan dalam menerapkan langkah pencegahan secara mandiri. Bambang mengaku vaksinasi rutin yang ia lakukan merupakan bagian dari upaya menjaga kesehatan ternaknya.
“Kami sadar pentingnya mencegah daripada mengobati. Dengan vaksinasi mandiri, kami melindungi ternak sekaligus mendukung program pemerintah. Terima kasih kepada Kementan yang selalu memberikan dukungan dan edukasi kepada peternak seperti kami,” ungkap Bambang.
Agung menilai langkah Sumber Ternak Farm dapat menjadi inspirasi bagi peternak di daerah lain.
“Vaksinasi mandiri tidak hanya melindungi ternak, tetapi juga menjaga stabilitas produksi peternakan di Indonesia. Langkah seperti ini sangat penting untuk keberlanjutan subsektor peternakan,” katanya.
Selain vaksinasi, Agung juga mengingatkan pentingnya menjaga biosekuriti, seperti kebersihan kandang dan peralatan. Ia menambahkan bahwa Kementan siap mendampingi peternak yang ingin menerapkan langkah pencegahan serupa melalui program pendampingan teknis.
Kementan optimistis, dengan kolaborasi antara pemerintah dan peternak, penyebaran PMK dapat ditekan secara signifikan.
“Mari bersama-sama menjaga kesehatan ternak, meningkatkan produktivitas, dan mendukung ketahanan pangan nasional,” tutup Agung.