Kementan Susun Strategi Nasional Perkuat Tenaga Kerja Veteriner Menuju Indonesia Emas
- 09 April 2025, 07:41 WIB
- /
- Dilihat 328 kali
- /
- humaspkh

Jakarta – Kementerian Pertanian terus memperkuat sistem kesehatan hewan nasional melalui pengembangan tenaga kerja veteriner yang andal dan berdaya saing. Komitmen ini diwujudkan dalam Lokakarya Nasional Pengembangan Tenaga Kerja Veteriner yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Selasa (9/4/2025), dengan dukungan Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (WOAH).
Lokakarya ini merupakan tindak lanjut dari misi penilaian Performance Veterinary Services (PVS) WOAH pada 2023 lalu. Forum tersebut melibatkan para pemangku kepentingan lintas sektor, mulai dari pemerintah, akademisi, organisasi profesi veteriner, hingga praktisi kesehatan hewan.
Direktur Kesehatan Hewan, Imron Suandy, mengatakan penguatan sumber daya manusia veteriner menjadi pondasi penting dalam membangun sistem layanan kesehatan hewan nasional. “Kami percaya tenaga veteriner yang kuat adalah kunci ketahanan kesehatan hewan. Melalui forum ini, kami ingin merumuskan strategi pengembangan yang tepat sasaran dan berkelanjutan sesuai kebutuhan layanan,” ujarnya.
Penguatan tenaga kerja veteriner dinilai mendesak, seiring meningkatnya risiko penyakit hewan menular dan tuntutan layanan yang makin kompleks. Indonesia menargetkan penguatan kapasitas secara menyeluruh, mulai dari penyusunan regulasi, pendidikan dan pelatihan, hingga pemetaan kebutuhan tenaga kerja.
Perwakilan WOAH untuk Asia Tenggara, Ashish Sutar, mengapresiasi langkah aktif Indonesia dalam memperkuat sektor veteriner. Menurut dia, kesehatan hewan erat kaitannya dengan kesejahteraan masyarakat dan kesehatan global. “WOAH siap mendukung Indonesia melalui panduan teknis dan praktik terbaik dari negara-negara anggota lainnya,” katanya.
WOAH juga menyediakan alat bantu teknis untuk mendukung evaluasi kebutuhan tenaga kerja, perencanaan strategis, serta peningkatan kapasitas melalui pelatihan berbasis standar internasional.
Lokakarya ini ditargetkan menghasilkan rekomendasi konkret untuk mempercepat penguatan tenaga kerja veteriner. Termasuk di dalamnya perumusan prioritas nasional, pengembangan peta jalan penguatan kapasitas, serta harmonisasi program pelatihan dan pendidikan veteriner dengan kebutuhan sektor di lapangan.
“Kami berharap forum ini menjadi ruang berbagi pengalaman dan menyatukan komitmen semua pihak. Dengan kerja sama yang solid, Indonesia siap memperkuat sistem kesehatan hewan nasional menuju standar global,” kata Imron.