• 21 Mei 2025, 17:23 WIB
• /
• Dilihat 22 kali
• /
• adminpemberitaan

Pasuruan – Kementerian Pertanian melalui Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates melakukan surveilans aktif terhadap penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) dan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan di wilayah kerja Koperasi Unit Desa (KUD) Dadi Jaya, Desa Lebakrejo, Kecamatan Purwodadi (20/5).

Surveilans dilakukan dengan pengambilan berbagai sampel dari sapi perah milik anggota koperasi, termasuk serum darah, darah EDTA, dan swab nasofaring. Sampel diambil dari ternak berbagai kelompok umur, termasuk ternak yang menunjukkan gejala klinis seperti keguguran (abortus) serta diduga (suspect) LSD dan PMK.

Sebagian besar ternak yang disurvei telah mendapatkan vaksinasi LSD dan PMK pada April lalu. Pengambilan sampel ini menjadi bagian dari evaluasi terhadap kekebalan ternak pasca vaksinasi.

"Kami memantau perkembangan LSD dan PMK di lapangan serta mengevaluasi antibodi yang terbentuk setelah vaksinasi," ujar Rama Darmawan, petugas BBVet Wates. "Kami berharap hasil laboratorium nanti menunjukkan respons imun yang memadai sebagai bentuk perlindungan ternak."

Kepala BBVet Wates, Hendra, ditemui secara terpisah, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab Kementan. 

“Kami tidak hanya melakukan pemantauan, tapi juga ingin memastikan bahwa langkah vaksinasi yang sudah dilakukan mampu memberikan perlindungan yang efektif bagi ternak rakyat,” jelasnya.*

Hasil surveilans ini akan digunakan sebagai dasar rekomendasi kebijakan bagi BBVet Wates dan Dinas Peternakan setempat guna memperkuat langkah pencegahan serta pengendalian penyakit hewan menular strategis di wilayah Jawa Timur.

Melalui peran aktif unit pelayanan teknis seperti BBVet Wates, Kementan terus mengoptimalkan sistem kesehatan hewan nasional. Kolaborasi antara pusat, daerah, serta peternak menjadi kunci dalam membangun ketahanan ternak dan mendukung ketahanan pangan Indonesia. (*)