Kementan Dorong Pengembangan Chikori untuk Pakan Ternak Berkualitas
- 09 Juli 2025, 14:19 WIB
- /
- Dilihat 13 kali
- /
- adminpemberitaan

Sembawa — Upaya Kementerian Pertanian dalam mendorong efisiensi dan keberlanjutan subsektor peternakan terus dilakukan melalui berbagai inovasi. Salah satunya adalah pengembangan tanaman Chikori (Cichorium intybus) sebagai hijauan pakan ternak unggulan yang kini tengah dikembangkan di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Sembawa, Sumatera Selatan.
Chikori merupakan tanaman herba berdaun lebar yang lazim ditemukan di padang penggembalaan di Eropa dan Asia. Tanaman ini dikenal memiliki kandungan nutrisi tinggi, palatabilitas baik bagi ternak, dan adaptif terhadap kondisi tropis. Pada awal Juni 2025, BPTU HPT Sembawa sukses melakukan panen perdana Chikori—langkah awal dalam diversifikasi pakan hijauan di Indonesia.
Kepala BPTU HPT Sembawa, Muhammad Imron, menuturkan bahwa Chikori berpotensi menjadi alternatif pakan yang menjanjikan, khususnya di wilayah-wilayah penghasil ternak.
“Tanaman Chikori yang dipanen memiliki kualitas daun yang baik, palatabilitas tinggi, dan adaptif terhadap lingkungan tropis. Ke depannya, pengembangan ini diharapkan dapat direplikasi oleh peternak dan balai-balai lainnya di seluruh Indonesia,” ujar Imron.
Chikori dinilai cocok sebagai pakan utama bagi ternak sapi perah, sapi potong, hingga domba karena kandungan protein kasar dan energinya yang tinggi. Tanaman ini juga diyakini mampu tumbuh sepanjang musim, sehingga mendukung ketersediaan pakan berkualitas sepanjang tahun.
“Chikori adalah salah satu tanaman hijauan yang sangat potensial karena mengandung protein kasar dan energi yang baik. Ini menjadi solusi dalam penyediaan pakan berkualitas sepanjang tahun,” lanjut Imron.
Sri Hindrawati, Pengawas Mutu Pakan BPTU HPT Sembawa, menambahkan bahwa pengembangan Chikori juga didukung dengan pendekatan teknis yang komprehensif.
“Kami akan mengoptimalkan lahan-lahan potensial yang ada, sekaligus menyusun pedoman budidaya dan formulasi ransum berbasis Chikori yang dapat diaplikasikan oleh peternak,” katanya.
Kementerian Pertanian menilai pemanfaatan tanaman lokal dan adaptif menjadi salah satu cara untuk menekan ketergantungan pada pakan impor, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.