• Beranda
  • Berita
  • Update Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 30 September 2012

Update Perkembangan Kasus Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 30 September 2012

  • 31 Oktober 2012, 09:28 WIB
  • /
  • Dilihat 1181 kali

Laporan perkembangan kasus penyakit Avian Influenza (AI) pada unggas di Indonesia berdasarkan hasil Uji Cepat (Rapid Test) positif yang dilaporkan Tim PDSR (Participatory Disease Surveillance and Response) melalui SMS Gatewaysampai dengan kasus per 30 September 2012 sebagai berikut :
 

1. Kasus AI pada unggas pada bulan ini/September 2012 (1-30 September 2012)
 
a. Jumlah kasus AI sebanyak 44 kasus di 44 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 25 Kab/kota di 12 Provinsi, yakni: Riau 11 kasus (Kampar, Dumai, Pekan Baru), DI Yogyakarta 6 kasus (Bantul, Kulonprogo dan Yogyakarta), Sumatera barat 6 kasus (Padang Pariaman, Solok, Tanah Datar dan Bukittinggi), Jawa Tengah 5 kasus (Sragen, Grobogan dan Temanggung), Banten 5 kasus (Lebak dan Kota Tangerang), Sulawesi Barat 3 kasus (Polewali mandar dan Mamuju), Kalimantan Timur 2 kasus(Balikpapan dan Samarinda), Sulawesi Selatan 2 kasus (Maros dan Makassar), DKI Jakarta 1 kasus(Jakarta Timur), Jawa Barat 1 kasus (Kota Cimahi), Bali 1 kasus (Buleleng), Bengkulu 1 kasus (Bengkulu).
b. Menyebabkan kematian unggas sebanyak 2976 ekor (2321 ekor ayam kampung, 600 ekor puyuh dan 55 ekor itik) .
c. Kasus paling tinggi terjadi di Prov. Riau, yakni 11 kasus pada 11 desa yang menyebabkan kematian unggas 1368 ekor ayam kampung.
2. Perkembangan kasus AI pada unggas yang meningkat pada 1 bulan sebelumnya (Agustus 2012) yakni di Jawa Tengah, yakni 10 kasus pada 10 desa yang menyebabkan kematian unggas 223 ekor ayam kampung. Tindakan surveilans dan pengendalian penyakit AI akan terus diberlanjutkan dan ditingkatkan lagi.
3. Kasus Flu Burung pada manusia selama bulan September (s/d 30 September 2012) dilaporkan tidak ada (Sumber : Kemenkes) .
4. Kasus AI pada unggas selama 1 bulan sebelumnya (31 Agustus 2012)
 
a. Kasus AI pada unggas pada bulan ini/ Agustus 2012 (1-31 Agustus 2012) 
Jumlah kasus AI sebanyak 32 kasus di 32 desa (diantara 76.613 desa se-Indonesia) pada 30 Kab/kota di 17 Provinsi, yakni: Jawa Tengah 10 kasus pada 30 Kabupaten/Kota (Magelang, Kota Tegal, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Kota Semarang, Semarang, Demak dan Purworejo), DI Yogyakarta 4 kasus, Sulawesi Selatan 4 kasus, Kalimantan Timur 3 kasus, Aceh 3 kasus, Sulawesi Barat 3 kasus, Jawa Barat 2 kasus, Banten 1 kasus, Riau 1 kasus, Sulawesi Tengah 1 kasus, Jawa Barat 9 kasus (Cirebon, Indramayu, Kuningan, Bandung dan Bekasi), Bali 6 kasus ( Jembrana dan Denpasar), Riau 4 kasus (Pekanbaru, Pelalawan, Kampar), Sulawesi Selatan 4 kasus (Pinrang, Luwu dan Pinrang), Sumatera barat 3 kasus(Padang dan Pesisir selatan), Bengkulu 1 kasus (Bengkulu), Lampung 1 kasus (Lampung Selatan),Sulawesi Utara 1 kasus (Kota kotamobagu), Kalimantan Timur 1 kasus (Penajam Paser utara), Sulawesi Tengah 1 kasus (Sigi), Jawa Timur 1 kasus ( Tuban). Menyebabkan kematian unggas sebanyak 695 ekor (1010 ekor ayam kampung, 140 ekor ayam layer dan Puyuh 175 ekor) .
b. Jumlah kasus AI pada bulan Agustus ini 2012 ini (32 kasus) masih jauh lebih rendah dibanding padaAgustus 2011 (68 kasus) dan Agustus 2010 (77 kasus).
5. Kasus AI pada Unggas selama 1 tahun sebelumnya (tahun 2011).
 
a. Jumlah kasus sebanyak 1.411 kasus yang terjadi di 29 provinsi dengan urutan kasus tertinggi hingga terendah yakni : Sumatra Barat, Sulawesi Selatan, Riau, Lampung, Jawa Tengah, Jawa Barat, Bali, Jambi, Gorontalo, DI. Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Bengkulu, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Sulawesi Barat, Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, NTT, Kepulauan Riau, DKI Jakarta dan Kalimantan Selatan terendah (Grafik-3)
b. Tidak terjadi kasus di tahun 2011: di Maluku, Papua, Papua Barat dan Maluku Utara.
c. Provinsi yang saat ini masih berstatus bebas AI adalah Maluku Utara.
d. Sedangkan kasus AI pada unggas komersial ayam ras, berdasarkan informasi dari Forum/Asosiasi Masyarakat Perunggasan, bahwa selama tahun 2011 relatif sedikit/menurun dibanding tahun 2010 dan dilaporkan tidak ada dampak/gejolak terhadap penurunan harga dan penurunan konsumsi produk unggas.
6. Perkembangan kasus AI pada unggas tahun 2006 s/d 2011 Sejak terjadinya wabah AI pada unggas di Indonesia yang dideklarasi pada bulan Januari 2004, kasus secara bertahap menurun setiap tahun yakni tahun 2011 sebanyak 1411 kasus. Jumlah tersebut lebih rendah dibanding tahun sebelumnya 1502 (th.2010), 2293 (th 2009), 1.413 (th 2008), 2.751 (th 2007) dan 612 (th 2006).
7. Strategi Pengendalian AI pada unggas
Guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya peningkatan kasus AI pada unggas di bulan Januari s/d April setiap tahunnya bersamaan dengan perubahan iklim yang ekstrim di musim penghujan, maka telah diterbitkan Surat Edaran Menteri Pertanian kepada para Gubernur No. 35 tanggal 26 Januari 2012 guna meningkatkan pelaksanaan 8 Strategi Utama Pengendalian AI pada unggas adalah (1) Biosekuriti (2) Depopulasi (3) Surveilans (4) Vaksinasi (5) Pengawasan Lalu Lintas Unggas (6) Restrukturisasi Usaha Perunggasan (7) Public Awareness (8) Penegakan peraturan dan penerapan SOP.
8. Komunikasi Publik
 
a. Komunikasi dengan masyarakat melalui SMS dan Call Center AI Direktorat Kesehatan Hewan No.08118301001
b. Informasi kasus AI pada unggas terkini di Indonesia dapat diakses melalui website:https://ditjennak.deptan.go.id



Direktorat Kesehatan Hewan
Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan
Kementerian Pertanian.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset