Bandung (27/4) – Isu pakan selalu dikaitkan dengan food dan fuel. Kompetisi antar ketiga sektor tersebut saat ini kian ketat. Situasi ini diperburuk dengan terjadinya perubahan iklim global, sehingga terjadi perubahan secara masif pola tanam, produksi dan distribusi pangan termasuk bahan pakan di dalamnya. Isu lain adalah meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, sehingga menuntut terjaminnya keamanan pakan yang berpengaruh langsung terhadap keamanan pangan asal hewan. Industri pakan di Indonesia, secara umum cukup berkembang, namun untuk industri pakan ternak ruminansia dan ternak lainnya masih memerlukan perhatian yang lebih serius. Hal ini disebabkan, sebagian besar masih dilakukan secara individu atau kelompok dalam skala kecil.
Untuk mendukung pengembangan Pakan Ternak Nasional, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Ir. Syukur Iwantoro, MS., MBA mengukuhkan Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Pengelola Pakan Ternak Nasional (ASPERNAS), Jum’at (27/4). Acara yang dilaksanakan di Hotel Karang Setra Bandung pada hari Kamis – Jum’at, 26-27 April 2012 ini dihadiri oleh para pengelola Pakan Ternak, Perwakilan Kelompok Ternak, Dinas Peternakan yang membidangi Pakan Ternak dan Penerima SMD Pakan. Syukur dalam sambutannya menyampaikan “dengan berkumpulnya pelaku pengelola pakan skala kecil yang pada saat ini telah tergabung dalam Asosiasi Pengelola Pakan Ternak Nasional (ASPERNAS) yang memiliki visi dan misi yang sama, saya sangat menyambut baik dan saya harapkan dapat mendukung pemerintah dalam pengembangan dan penyediaan pakan di Indonesia, terutama dalam mendukung program PSDSK 2014”. Kedepan ditambahkan Syukur tentang harapannya agar kelompok-kelompok bisa mandiri dalam penyediaan pakan dengan pemanfaatan bahan pakan lokal spesifik lokasi seoptimal mungkin, yang akan mengurangi ketergantungan impor, peningkatan ketrampilan SDM agar dapat memproduksi pakan yang baik dan sesuai dengan standart, lebih berkembang, disamping akan menekan biaya produksi dan yang paling utama meningkatkan pendapatan kelompok dan peternak.
Acara pengukuhan tersebut di Awali oleh Rapat Koordinasi ASPERNAS untuk membahas AD/ART dan membahas program Kerja Organisasi. Terpilih sebagai pengurus Choirul Eko Wahyudi sebagi ketua, Uus Suryana Sekretaris dan Didi Karnedi sebagai Bendahara. Syukur meminta pada Choirul selaku Ketua untuk segera melengkapi susunan keorganisasian dari tingkat pusat sampai wilayah, dan juga melegalitaskan Organisasi tersebut di notaris. Direktur Pakan Ternak Dr. Ir. Mursyid Mas’um, M.Agr pada sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi ASPERNAS menyampaikan “asosiasi ini diawali dari pertemuan wakil-wakil pengelola pakan ternak, dari berbagai provinsi di Indonesia, yang dilaksanakan di Solo pada bulan November 2011, dan seluruh peserta menyepakati pentingnya dibentuk suatu wadah untuk saling menjalin jejaring, yang selanjutnya dinamakan asosiasi pengelola pakan ternak nasional (ASPERNAS)”. Senada dengan Syukur, Mursyid menyampaikan harapannya, agar ASPERNAS menjadi asosiasi yang benar-benar dapat diperhitungkan di masyarakat peternakan, dengan banyaknya terobosan yang dihasilkan. Pemanfaatan bahan pakan lokal spesifik lokasi akan semakin berkembang dan mengurangi ketergantungan impor bahan pakan.
Pemerintah melalui Direktorat Pakan Ternak telah mengalokasikan beberapa program kegiatan baik melalui dana tugas pembantuan ataupun bantuan sosial ke kelompok, antara lain :
1) Pengembangan unit usaha bahan pakan,
2) Pengembangan Integrasi Ternak – tanaman baik untuk ruminansia maupun unggas
3) Pengembangan benih/bibit HPT baik di UPTD maupun di kelompok
4) Pengembangan Lumbung Pakan untuk ruminansia dan unggas
5) Pengembangan Unit Pengolah Pakan ruminansia dan unggas.
Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga disampaikan materi terkait Fasilitasi Kredit Pengembangan Pakan Ternak dari Divisi Bisnis Program dan kemitraan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, serta materi Manajemen Terpadu Pakan Ruminansia oleh Drh. I Ketut Suwendra dari Kelompok Tani Mekar Jaya Kabupaten lampung Tengah.
(Salim – Subbag Kerjasama dan Humas, Ditjennak Keswan)