• Beranda
  • Berita
  • Mentan Apresiasi Desa Majasari Indramayu Sulap Dari Lumbung TKI Jadi Sentra Sapi

Mentan Apresiasi Desa Majasari Indramayu Sulap Dari Lumbung TKI Jadi Sentra Sapi

  • 24 November 2017, 01:47 WIB
  • /
  • Dilihat 1754 kali

Indramayu,- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan apresiasi kepada kepala Desa Majasari, Kecamatan Sliyeg, Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat yang telah menyulap desanya dari yang semula lumbung TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dan saat ini telah menjadi sentra sapi.

"Saya berikan apresiasi kepada Bapak Kuwu selaku Kepala Desa di Desa Majasari ini karena telah berperan aktif dalam mengembangkan desa ini, sehingga desa yang awalnya penduduknya sebagian menjadi TKI, sekarang telah beralih menjadi peternak sapi", ucap Mentan. “Sungguh luar biasa semangat yang dimiliki Pak Kuwu, semoga desa-desa yang lain dapat mencontoh di sini”, kata Mentan Amran saat meninjau Kelompok Tani (Poktan) Peternakan Sapi Tunggal Rasa di Desa Majasari, setelah melakukan gerakan tanam padi di Kecamatan Kroya dan Syukuran Panen Raya Padi di Kecamatan Sukra hari Kamis 23 November 2017.

Bagaimana tidak terpesonanya Menteri Amran melihat  perkembangan peternakan sapi di  Desa Majasari mengalami loncatan populasi yang sangat pesat. Menurut Wartono Kuwu Majasari, kelompok peternak ini awalnya menerima bantuan Penguatan Modal Usaha Kelompok (PMUK) Tahun 2013 dari Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian sebanyak 32 ekor. Selanjutnya melalui APBNP tahun 2016 Kementan memberikan penambahan indukan lokal sebanyak 13 ekor, dan saat ini jumlah ternak telah berkembang menjadi  211 ekor, dengan sapi yang dipelihara yaitu sapi PO, Limousin, Simental dan Brahman.

Ketua kelompok Tani/Ternak Slamet Setyadi menyampaikan, perkembangan yang sangat pesat ini juga diperoleh peternak dari hasil pelaksanaan pembibitan sapi yang dilakukan dengan Inseminasi Buatan (IB). “Melalui Program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting) dari Pemerintah juga telah membantu peternak dalam program pembibitan di kelompok ini”, ungkap Slamet Riyadi.

Selain itu, peternak juga sudah melaksanakan sistem recording atau pencatatan, serta menggunakan bibit  unggul. Menurutnya dari usaha beternak tersebut, peternak di Majasari telah memperoleh pendapatan, sehingga mereka tidak lagi tertarik untuk bekerja menjadi TKI di negeri perantauan.

“Ini contoh yang baik, peternak dan petani tidak perlu lagi pergi merantau ke negeri seberang, bangun desanya dengan bercocok tanam dan berternak dan hasilnya bisa dinikmati keluarga”, ujar Mentan.

Wartono Kuwu Majasari juga menyampaikan, Kelompok Tani/Ternak di sini termasuk “Tunggal Rasa” memiliki potensi usaha di bidang peternakan sapi potong karena didukung oleh banyaknya limbah pertanian untuk diolah menjadi pakan ternak yang berkualitas.  “Selain memiliki kebun rumput, anggota kelompok juga mempunyai kemauan untuk menerapkan teknologi pengolahan pakan dari limbah pertanian seperti jerami  untuk penyediaan pakan ternak”, ungkap Wartono.

Menurutnya, banyak kemajuan yang dimiliki oleh kelompok ternak sapi ini karena ketua dan anggota telah mengikuti beberapa pelatihan antara lain pelatihan pengolahan limbah, pelatihan teknologi pakan ternak, pelatihan budidaya sapi potong yang diselenggarakan baik oleh Dinas Peternakan Provinsi maupun Kabupaten. Pada tahun 2016 telah dilakukan Gerakan Penanaman Indigofera seluas 2 Ha dengan memanfaatkan lahan yang tidak diproduksi lahan pertanian. Penanaman Indigofera ini merupakan program Gubernur Jabar dan didukung oleh Perguruan Tinggi yaitu UNWIR dan UNPAD.

Wartono menjelaskan, pernah dilakukan penelitian oleh UNWIR dan UNPAD mengenai pemanfaatan pakan olahan yang berasal dari limbah pertanian yang dicampur dengan indigofera. “Dari hasil penelitian tersebut disampaikan bahwa terjadi penambahan ADG sebanyak 1,2 kg untuk sapi jenis PO yang diberikan pakan olahan tersebut”, ungkap Wartono.

Lebih lanjut dijelaskan, masyarakat juga sudah memanfaatkan teknologi tepat guna seperti pengolahan limbah (biogas), pengolahan limbah cair (POC), pembuatan kompos dengan bantuan APBD 2 kabupaten.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No.3
Gedung C Lt 6 - 9, Ragunan, Kec. Pasar Minggu,
Kota Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset