• Beranda
  • Berita
  • Sukseskan Upsus Siwab, Kementan Optimalkan Fungsi Pakan melalui Pelaporan ISIKHNAS

Sukseskan Upsus Siwab, Kementan Optimalkan Fungsi Pakan melalui Pelaporan ISIKHNAS

  • 19 April 2018, 02:59 WIB
  • /
  • Dilihat 1722 kali

Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) akan mengoptimalkan fungsi pakan melalui pelaporan ISIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional Terintegrasi). “Upaya ini dilakukan untuk mendukung  kesuksesan Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting),” kata Direktur Pakan, Sri Widayati pada acara Bimtek Pelaporan Fungsi Pakan Mendukung UPSUS SIWAB yang dilaksanakan pada Rabu 18 April 2018di IPB ICC Botani Square Bogor.

Untuk kesuksesan program UPSUS SIWAB erat hubungannya dengan ketersediaan pakan. Pemberian pakan sesuai kebutuhan ternak akan memberikan dampak pada performans ternak, sehingga siklus reproduksinya normal tanpa mengalami gangguan dan diharapkan akan menghasilkan bibit ternak yang berkualitas.

Menurut Sri Widayati, pakan sebagai input utama untuk pertumbuhan ternak perlu menjadi perhatian dari sisi ketersediaannya, baik kuantitas maupun kualitas, serta keberkelanjutannya. “Dengan pakan yang cukup dan berkualitas, maka ternak akan tumbuh dengan baik dan meningkat kemampuan reproduksinya,” tandasnya.

Sri Widayati juga menekankan, keberhasilan dalam menyediakan pakan menjadi kunci bagi keberhasilan peternak dalam meningkatkan populasi dan produktivitas sapi. Untuk itu, pemenuhan Hijauan Pakan Ternak (HPT) menjadi salah satu kegiatan yang terintegrasi pada Upsus Siwab dalam upaya meningkatkan populasi.

Untuk pengembangan pakan di daerah dalam mendukung Upsus Siwab tahun 2018, Ditjen PKH memfasilitasi kegiatan penyediaan dan penanaman HPT berkualitas seluas 338,5 ha di 11 provinsi. Kegaiatn lainnya yaitu membangun padang penggembalaan baru di 2 provinsi (Sulteng dan Sultra) dan melakukan pemeliharaan padang penggembalaan yang telah difasilitasi tahun-tahun sebelumnya di 5 provinsi. Selain itu Ditjen PKH juga mendistribusikan alsin pencacah rumput atau pencacah daun/pelepah sawit sebanyak 40 unit di 5 provinsi dan meningkatkan pelayanan pengujian mutu dan keamanan pakan di Lab Pakan Daerah di 6 Provinsi.

Untuk pelaporan fungsi pakan melalui ISIKHNAS telah dimulai sejak tahun 2017.  Pelaporan ini diharapkan dapat membantu menggambarkan kondisi lapangan sesungguhnya. Untuk itu, Sri Widayati meminta peran aktif daerah untuk menyampaikan laporan secara tertib dan realtime.

“Laporan hasil kegiatan sangat penting karena akan digunakan sebagai bahan evaluasi capaian kinerja secara periodik dan sebagai bahan pengambilan kebijakan kedepan,” ujar Sri Widayati. “Tertibnya laporan yang disampaikan oleh daerah menjadi cerminan efektifnya manajemen Upsus Siwab yang dilaksanakan oleh Ditjen PKH,” tukasnya.

Sri Widayati menyampaikan, saat ini pelaksanaan kegiatan telah memasuki Triwulan II, untuk itu perlu diukur capaian kinerjanya melalui dukungan sistem pelaporan yang tertib dan akurat. Terkait dengan kegiatan pakan di daerah dan untuk mengantisipasi minimnya SDM, Sri Widayati menyarankan, Pemerintah Daerah dapat melibatkan peran Pengawas Mutu Pakan (Wastukan) atau petugas pakan untuk mengawal pelaporan data pakan pada satker masing-masing.

Lebih lanjut ia ungkapkan, Pelaporan Upsus Siwab ada 2 (dua) macam: 1). laporan harian meliputi laporan IB, kebuntingan dan kelahiran yang disampaikan petugas lapang; 2). laporan bulanan yang memuat kinerja kegiatan mendukung Upsus Siwab.

Hingga pertengahan bulan April 2018  ada 6 dari 15 provinsi yaitu Sumsel, Jateng, DI Yogyakarta, Bali, Sulteng dan Papua Barat yang sedang atau telah melaksanakan penanaman HPT. Untuk itu, Sri Widayati menghimbau ke Satker daerah untuk segera memastikan data penanaman HPT terinput ke iSIKHNAS. Begitu pula provinsi lainnya yang saat ini sedang melakukan percepatan penanaman HPT seperti Jawa Barat dan Jawa Timur diminta agar segera melaporkan kegiatan penanaman HPT ke iSIKHNAS setelah selesai dilakukan.

Sri Widayati menyarankan, Wastukan atau petugas pakan yang ditunjuk dalam pelaporan iSIKHNAS dapat dioptimalkan dengan melibatkannya sebagai champion atau bahkan koordinator iSIKHNAS. “Keberadaan wastukan atau petugas pakan diupayakan untuk memastikan setiap data pakan terlaporkan dengan tertib dan valid,” himbaunya.

Keberadaan Wastukan dalam kegiatan Upsus Siwab diharapkan membawa dampak positif dalam ketersediaan laporan pakan, sehingga perbedaan data dapat diminimalisir. “Keberhasilan dalam melaporkan secara realtime merupakan hasil kerja keras dan soliditas tim mulai dari tingkat lapang hingga provinsi.

“Penanggungjawab Superivisi di daerah dapat mengontrol kinerja petugas pelaporan yang ditunjuk (data recorder) secara rutin dan memastikan petugas tersebut melaksanakan dengan baik,” pungkasnya.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset