Penandatanganan Project Document Kerjasama The Strategic Sector Cooperation (SSC) Fase II dengan Pemerintah Denmark
- 05 Maret 2024, 09:29 WIB
- /
- Dilihat 871 kali
- /
- humaspkh
Kementerian Pertanian melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian melakukan Penandatanganan Project Document Kerjasama SSC Fase II dengan dengan Pemerintah Denmark melalui Head Division of Animal Welfare and Veterinary Medicine, Danish Veterinary and Food Administration (DVFA).
Dirjen PKH, Nasrullah menyampaikan apresiasi yang sangat tinggi kepada mitra kerja Kementerian Pertanian, dalam hal ini yakni dari Kedutaan Besar Denmark untuk Indonesia serta Danish Veterinary and Food Administration (DVFA) atas dukungannya dalam Pengembangan Persusuan Organik di Indonesia melalui kerjasama Strategic Sector Cooperation Fase 1 yang saat ini telah berakhir.
"Pada kesempatan ini, izinkan saya atas nama Kementerian Pertanian menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama yang telah terbangun pada Fase 1 dengan kegiatan yang telah terlaksana dengan baik, dan hampir seluruh output yang ditargetkan telah tercapai". ucapnya.
Sebagai informasi pada Fase pertama telah menghasilkan beberapa output antara lain :
1. Peta Jalan Pengembangan Persusuan Organik Nasional Tahun 2022-2026 (Keputusan Dirjen PKH No. 4866/KPTS/PK.450/F /05/2022).
2. Pedoman Produksi Susu Organik yang Baik (Keputusan Dirjen PKH No.2412/KPTS/PP.040/F/ 02/2024).
3. Sertifikasi Organik Kelompok Pilot Project KPSP Setia Kawan Pasuruan pada 22 Desember 2022.
4. Launching Perdana Susu dan Keju Organik oleh Menteri Pertanian pada 29 Agustus 2023.
5. Berbagai event KIE dan promosi dalam bentuk webinar/workshop terkait persusuan organic.
6. Webinar dukungan pengendalian PMK di Ditjen PKH, termasuk materi khusus terkait pemulihan sapi perah pasca terdampak PMK (4 webinar).
Lebih lanjut, Nasrullah berharap pada Fase II agar dapat menghasilkan output dan kegiatan yang lebih komprehensif, agar mendapatkan kemanfaatan yang lebih optimal untuk kedua negara.
"Fokus utama dari Ditjen PKH saat ini adalah pengembangan produksi susu organik, baik mengembangkan lokasi pilot project yang sudah ada maupun melakukan replikasi di lokasi lainnya, serta dukungan terhadap kondisi persusuan nasional secara umum", jelasnya
Menurutnya, pada Fase II yang akan datang, dalam kurun waktu 3 tahun dari tahun 2024 hingga 2027, akan membawa ke cakrawala baru, memanfaatkan pengetahuan, keahlian dan semangat kolaboratif.
"Tujuan kami bukan hanya sekedar mencapai target tapi melampauinya, mendorong inovasi, inklusivitas, dan keberlanjutan di sektor peternakan", imbuhnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Head Division of Animal Welfare and Veterinary Medicine, Danish Veterinary and Food Administration (DVFA), Christian Stroyer menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Direktur Jenderal PKH beserta timnya yang telah mendukung terselenggaranya The Strategic Sector Cooperation (SSC) on Organic Dairy Production Phase I.
"Tentu kami akan lebih intens untuk menjalin kerjasama dengan Ditjen PKH untuk dapat memperkuat kolaborasi, sinergi dan komunikasi agar kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada Fase II ini dapat lebih memberikan manfaat bagi kedua belah negara", pungkasnya.
Nasrullah juga menyampaikan harapannya pada kerjasama Phase II, agar pelatihan pelatihan (short course) ataupun beasiswa yang diberikan oleh Pemerintak Denmark, dapat lebih spesifik menyasar hal yang berhubungan langsung dengan dunia peternakan.
"Mulai saat ini adanya kerjasama pelatihan pengembangan SDM untuk staf Ditjen PKH agar lebih difokuskan dengan program-program PKH, sehingga sepulangnya dari Denmark dapat langsung diaplikasikan ilmunya untuk kemajuan dunia peternakan" ujarnya
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Duta Besar Denmark untuk Republik Indonesia, Direktur Eropa II Kementerian Luar Negeri serta perwakilan dari Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Pertanian.