Pasca Audit MAFF Jepang, Produk Peternakan Semakin Siap Bersaing di Pasar Ekspor
- 08 November 2024, 11:35 WIB
- /
- Dilihat 416 kali
- /
- humaspkh
Surabaya – Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries/MAFF) telah menyelesaikan audit terhadap lima perusahaan pengolahan unggas dan sapi di Indonesia. Dengan rampungnya proses audit ini, produk peternakan Indonesia kian siap menembus pasar Jepang dan pasar internasional lainnya. Rapat penutupan kegiatan audit berlangsung di Kantor Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Jumat (8/11).
Audit yang berlangsung selama lima hari, dari 4 hingga 8 November 2024, mencakup lima perusahaan, yaitu PT Belfoods Indonesia di Bogor, PT Charoen Pokphand Indonesia (Cikande 1 dan Cikande 2) di Serang, Banten, PT Charoen Pokphand Indonesia (Ngoro) di Mojokerto, serta PT RM Deltasari Indah di Sidoarjo. Tim MAFF mengevaluasi aspek kualitas dan keamanan produk olahan daging unggas dan daging sapi untuk memastikan pemenuhan standar ketat yang diberlakukan di Jepang.
Dalam kegiatan penutupan audit (closing meeting) tersebut, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementerian Pertanian, Nuryani Zainuddin, mewakili Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyampaikan rasa terimakasihnya atas pelaksanaan audit oleh MAFF Jepang. “Kami berharap hasil resmi dari audit ini dapat segera diterima, sehingga langkah-langkah peningkatan dapat segera ditindaklanjuti oleh unit usaha dan pemerintah. Kementerian Pertanian berkomitmen untuk memperkuat daya saing produk peternakan Indonesia di pasar global melalui peningkatan kualitas yang sesuai dengan standar internasional,” tegasnya.
Sebagai informasi, Jawa Timur, sebagai salah satu sentra produksi unggulan peternakan nasional, memainkan peran penting dalam meningkatkan daya saing produk ekspor. “Jawa Timur siap terus berkontribusi dalam mencapai target ekspor nasional melalui produk olahan daging unggas dan daging sapi yang berkualitas. Kami akan memastikan agar unit-unit usaha di wilayah ini mampu memenuhi persyaratan standar negara tujuan ekspor seperti Jepang,” ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani.
Kunjungan Chief Officer Animal Health Division MAFF, Risako Yamashita, diharapkan memperkuat dan meningkatkan kerja sama kedua negara. Risako mengapresiasi respons cepat perusahaan-perusahaan di Indonesia dalam memenuhi standar yang diminta oleh pihak Jepang. “Kami sangat menghargai kesiapan dan respons cepat dari unit usaha di Indonesia. Adapun hasil audit akan kami sampaikan secara tertulis, setelah unit-unit usaha melengkapi persyaratan yang telah kami ajukan” kata Risako.
Rampungnya audit oleh MAFF Jepang memperkuat langkah Indonesia dalam memperluas ekspor produk olahan daging unggas dan daging sapi. Dengan demikian, Indonesia diharapkan semakin kompetitif di pasar global, mendukung perekonomian nasional melalui ekspor yang berkelanjutan.