Populasi Ternak NTT Meningkat 2 Persen

  • 29 Desember 2011, 10:50 WIB
  • /
  • Dilihat 3270 kali

Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya mengatakan populasi ternak di wilayah itu selama kurun waktu 2009-2010 mengalami peningkatan rata-rata dua persen.

"Hal ini bisa dilihat dari adanya pertambahan jumlah ternak dari 505,6 ribu ekor pada 2008 menjadi 778,7 ekor pada 2010," kata Frans Lebu Raya di Kupang, Jumat (23/12), terkait perkembangan populasi ternak NTT setelah dua tahun program pengembangan ternak dilaksanakan. 

"Ini hasil pendataan ternak yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik pada 1-30 Juni 2011 lalu yang memperlihatkan adanya pertumbuhan rata-rata di atas dua persen per tahun," katanya. 

Data hasil sensus ternakmenunjukkan, sapi bertambah 11.347 ekor atau 1,97%, kerbau bertambah 2.707 ekor atau 1,79%, kuda bertambah 1.808 ekor atau 1,72%, dan kambing bertambah 15.536 ekor atau 2,87%. 

Ternak domba bertambah 673 ekor atau 1,90%, babi bertambah 51.483 atau 3,26% dan unggas bertambah 205.678 ekor atau 2,15%. 

"Saya tidak ingat persis, jumlah ternak masing-masing sebelumnya tetapi ini adalah angka pertumbuhan yang disampaikan Badan Pusat Statistik," kata Lebu Raya. 

Ia mengatakan, pertambahan populasi ternak sapi per tahun paling banyak terjadi di Pulau Timor yakni sekitar 20,2 ribu ekor. Disusul Pulau Flores sekitar 8,5 ribu, Sumba sekitar 2,6 ribu erta Alor, Lembata, Rote Ndao, dan Sabu Raijua sekitar 2,9 ribu ekor. 

Demikian pula dengan populasi kerbau di NTT berdasarkan hasil sensus 2011, jika dibandingkan dengan hasil sensus pertanian 2003, rata-rata mengalami pertumbuhan 0,6 persen per tahun yakni dari 142,8 ribu menjadi 150,0 ribu ekor. 

Jika dilihat menurut pulau, maka pertambahan populasi kerbau terjadi hanya di Pulau Sumba yang meliputi Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya sekitar 1,2 ribu ekor per tahun (1,9 persen). 

Kepala Dinas Perternakan Provinsi NTT, Semuel Rebo secara terpisah menjelaskan, jika dilihat menurut rumpun, maka sapi potong yang ada di NTT hasil sensus 2011 didominasi oleh Sapi Bali (87,87%), disusul Sapi Onggole (10,48%), Sapi Madura (1,51%), dan Sapi Lainnya (0,41%). 

Kebanyakan Sapi Bali terdapat di daratan Timor terutama Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan (TTS) dan Belu masing-masing dengan jumlah di atas 100 ribu ekor), daratan Flores dan juga Rote Ndao. 

Sapi Onggole paling banyak terdapat di daratan Sumba dan Rote Ndao, sedangkan untuk Sapi Madura, paling banyak terdapat di Nagekeo 9,0 ribu ekor dan Ngada 2,2 ribu ekor. 

Sumber : https://www.mediaindonesia.com/read/2011/12/23/286526/290/101/Populasi-Ternak-NTT-Meningkat-2-Persen

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset