• Beranda
  • Berita
  • Direktur Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Saksikan Pencatatan Rekor Muri Inseminasi Buatan (Ib) Serentak Upsus Siwab Kabupaten Bandung

Direktur Jenderal Peternakan Dan Kesehatan Saksikan Pencatatan Rekor Muri Inseminasi Buatan (Ib) Serentak Upsus Siwab Kabupaten Bandung

  • 13 April 2017, 06:41 WIB
  • /
  • Dilihat 1588 kali

Majalaya-Bandung,_ Guna mendukung penyediaan protein hewani bagi masyarakat, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengupayakan akselerasi pertambahan populasi ternak khususnya, ternak sapi dan kerbau yang dilakukan secara fokus, masif dan serentak. Upaya Khusus (UPSUS) merupakan gerakan nasional sebagai kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya guna lebih mendorong pertumbuhan kelahiran sapi potong di Indonesia.  Program ini telah ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pertanian Nomor 48/Permentan/PK.210 /10/2016 tentang Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting yang selanjutnya dikenal dengan UPSUS SIWAB. Melalui UPSUS SIWAB akan dioptimalkan potensi sapi dan kerbau betina di dalam negeri untuk terus dapat menghasilkan anak sapi dalam rangka menambah populasi ternak nasional. Hal itu disampaikan Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak Surachman mewakili Dirjen PKH saat menyaksikan Launching Pasar Hewan Majalaya dan Pencatatan Rekor MURI Inseminasi Buatan (IB) serentak Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) di Pasar Hewan Majalaya Kabupaten Bandung - Provinsi Jawa Barat pada hari Rabu 12 April 2017 yang dihadiri oleh Bupati Bandung beserta jajaranya, Anggota DPRD, Dekan Fakultas Peternakan UNPAD, Stakeholder dan beberapa petani peternak serta pedagang yang bergerak dibidang peternakan.

Lebih lanjut Surachman menyampaikan bahwa  untuk mendorong program UPSUS SIWAB, Kementerian Pertanian pada tahun 2017 telah menyiapkan anggaran Rp 1,1 Triliun guna menjalankan serangkaian program unggulan percepatan peningkatan populasi sapi dan kerbau bunting. Sedangkan target yang ditetapkan adalah 4 (empat) juta akseptor Sapi dan Kerbau, yang diharapkan dapat melahirkan anak Sapi/Kerbau paling tidak 2,4 juta ekor pada tahun 2018. Selain kelahiran 2,4 juta anak sapi/kerbau, target lain yang akan dicapai yaitu menurunnya angka penyakit gangguan reproduksi dan menekan pemotongan sapi betina produktif.

"Diharapkan diperoleh dampak yang berupa manfaat ekonomis dari UPSUS SIWAB, bila dari setiap pedet yang dilahirkan mempunyai nilai jual Rp 3 Juta, maka dalam kurun waktu satu tahun telah dihasilkan manfaat ekonomi sebesar Rp. 7,2 triliun,"ucapnya.

Pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan (IB) pada ternak sapi merupakan salah satu upaya penerapan teknologi tepat guna yang merupakan pilihan utama untuk peningkatan populasi dan mutu genetik sapi.  Melalui kegiatan IB, penyebaran bibit unggul ternak sapi dapat dilakukan dengan murah, mudah dan cepat, serta diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para peternak.

"Strategi yang digunakan dengan memastikan sapi/kerbau betina dewasa sebagai akseptor-dibuntingkan dengan menggunakan teknik inseminasi buatan,"tambah Surachman.

"Untuk mengoptimalkan strategi tersebut secara bersamaan juga diikuti peningkatan kualitas unsur-unsur yang berpengaruh terhadap keberhasilan IB yaitu peternak, akseptor, semen beku, dan inseminator,"jelasnya.

Lebih lanjut Surachaman menjelaskan bahwa kegiatan IB Tahun 2017 menjadi fokus utama bagi jajaran Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan dilakukan pencanangan melalui Upaya Khusus Percepatan Peningkatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting, yang lebih dikenal dengan UPSUS SIWAB.  Pelaksanaan kegiatan Upsus Siwab dengan menggunakan pendekatan yang lebih banyak melibatkan peran aktif masyarakat. Di tengah-tengah keterbatasan anggaran Pemerintah, tuntutan atas capaian kinerja program dan kegiatan pembangunan peternakan dan kesehatan hewan, utamanya produksi daging sapi/kerbau, semakin tinggi.  Salah satu cara yang ditempuh adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya dalam negeri untuk mencapai target kebuntingan 3 juta ekor dari 4 juta akseptor sapi kerbau pada tahun 2017.

Berdasarkan pemantauan kita bersama, perkembangan kegiatan laporan harian UPSUS SIWAB Provinsi Jawa Barat pada tanggal 1 Januari s.d. 10 April 2017 kumulatif IB : 340 ekor dari total 3.618 ekor capaian 21,78% dari target April 16.609 ekor. Bunting : 142 ekor total 1.933 ekor capaian 20,27% dari target April 9.534 ekor.  Lahir : 89 ekor dari total 1.097 ekor. Untuk Kabupaten Bandung target akseptor sebanyak 24,458 ekor, dari tanggal 10 April 2017 IB : 103 ekor, Bunting : 25 ekor dan Lahir : 36 ekor.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser menyampaikan bahwa penobatan Pencatatan Rekor MURI atas kegiatan Inseminasi Buatan (IB) serentak Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) sebanyak 376 ekor sapi, yang dinilai terbanyak di Indonesia dengan janka waktu satu hari merupakan rankaian peresmian Pasar Hewan Majalaya sekaligus memperingati Hari Jadi Kabupaten Bandung ke-376.

 

 

 

Sumber: Padjarnain, S.Pt, M.Si,  Yuliana Susanti, S.Pt, MSi. Subbag Kerjasama dan Humas, Bagian Perencanaan Ditjen PKH.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset