• Beranda
  • Berita
  • Kementan : Ayam Mati di Sinjai Bukan Ayam Bantuan Pemerintah untuk RTM

Kementan : Ayam Mati di Sinjai Bukan Ayam Bantuan Pemerintah untuk RTM

  • 22 Januari 2019, 08:35 WIB
  • /
  • Dilihat 1218 kali

Sinjai - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menegaskan bahwa beberapa ayam yang mati di Kabupaten Sinjai bukan merupakan bantuan program dari Kementan. “Kabupaten Sinjai bukan merupakan wilayah target kegiatan BEKERJA (Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera) Kementan yang menyasar pada Rumah Tangga Miskin Pertanian (RTMP)”, kata Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH, Fadjar Sumping Tjatur Rasa di sela-sela Rapat Koordinasi Teknis Ditjen PKH pada hari ini Sabtu (19/01) di Hotel Margo City . 

Ia sebutkan bahwa Ditjen PKH langsung gerak cepat menurunkan tim investigasi ke wilayah tersebut pada tanggal 14 – 15 Januari 2019 untuk menindaklanjuti adanya isu ayam yang mati di Kabupaten Sinjai yang diduga akibat vaksinasi. Tim terdiri dari staff Direktorat Kesehatan Hewan, BBPMSOH Gunung Sindur Bogor, BBVet Maros bersama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Propinsi Sulawesi Selatan dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DKPH). 

“Tim langsung kami tugaskan untuk melakukan investigasi, menyusul adanya berita yang beredar di kalangan peternak di Kabupaten Sinjai tentang adanya ayam mati setelah dilakukan vaksinasi”, ungkap Fadjar. "Tim kami sudah melakukan penelusuran ke peternak di wilayah tersebut, dan berkesimpulan bahwa kematian ayam bukan disebabkan vaksinasi”, tambahnya menjelaskan. 

Fadjar menyebutkan bahwa berdasarkan laporan Ketua Tim Investigasi, yaitu drh. Yunita Widayati (Fungsional Medik Veteriner Direktorat Kesehatan Hewan) diungkapkan jika ayam tersebut mati bukan disebabkan oleh vaksin, melainkan disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya karena managemen pemeliharaan ayam yang tidak baik.

Ditemui secara terpisah Yunita mengatakan, selain managemen pemeliharaan ayam, faktor lain yang menyebabkan kematian adalah penerapan biosecurity yang masih dirasa kurang. “Kebersihan kandang ini sangat penting karena ada kaitannya dengan penyakit. Apalagi saat ini sudah mulai musim hujan, dimana udara yang lembab akan berpengaruh terhadap munculnya penyakit, ini yang harus diperhatikan”, ujarnya

Ia jelaskan jika setelah ayam divaksin, harusnya ayam tersebut tidak akan kenapa-kenapa, namun jika dalam penanganan vaksinasi tidak sesuai prosedur, maka ayam bisa stress yang dapat mengakibatkan kematian. “Setelah divaksin ya jangan langsung dilempar begitu saja ayam-ayamnya, ini yang berbahaya dan menyalahi prosedur.

Sementara itu, Budiman selaku Kabid Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sinjai mengatakan bahwa Dinas juga memberikan bantuan dan pendampingan untuk melakukan vaksinasi jika dibutuhkan oleh peternak. “Kami selalu siap memberikan pelayanan yang terbaik buat peternak, kami akan siap membantu memfasilitasi pemberian dan pemeriksaan kesehatan ayam dengan menerbitkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) untuk ayam yang akan keluar dari Kabupaten Sinjai”, pungkasnya.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset