• Beranda
  • Berita
  • Kementan dorong peningkatan produksi bibit kerbau dan babi di Indonesia

Kementan dorong peningkatan produksi bibit kerbau dan babi di Indonesia

  • 13 Maret 2019, 00:48 WIB
  • /
  • Dilihat 1886 kali

Siborongborong (12/03/2019), Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan, I Ketut Diarmita menyaksikan serah terima jabatan dan pisah sambut Kepala Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Siborongborong. Kepala Balai sebelumnya yaitu Drh. Muchti MP berganti menjadi Drh. IG. N. A Wisnu Adi Saputra, M.Si., yang dilantik pada hari Senin tanggal 4 Maret 2019 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian 148/Kpts/KP.230/A/03/2019 tanggal 1 Maret 2019 tentang Pemberhentian, Pemindahan dan Pengangkatan Pejabat Administrator, Pejabat Pengawas Di Lingkungan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Pada acara Sertijab ini, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan mengapresiasi kinerja BPTU HPT Siborongborong selama ini, dan secara khusus berpesan agar pimpinan yang baru dilantik harus mampu membimbing dan mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimiliki, sehingga tugas dan fungsi organisasi yang diamanahkan dalam Peraturan Menteri Pertanian Nomor 56/Permentan/OT.140/5/2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak dapat menghasilkan serta mengembangkan bibit ternak unggul babi dan kerbau serta hijauan pakan ternak yang berkualitas *

Pada kesempatan ini Muchti, Kepala Balai sebelumnya menyampaikan bahwa penggantian kepemimpinan adalah hal yang biasa dalam proses sebuah organisasi, dan diharapkan penyegaran ini dapat lebih meningkatkan kesiapan dan peran BPTU  dalam merespon   tantangan ke depan, khususnya menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan revolusi industri 4.0

Pada sambutannya, Kepala Balai yang baru, Wisnu Adi Saputra mengharapkan dukungan dari segenap karyawan dan karyawati BPTU HPT Siborongborong agar bisa membawa Balai kearah yang lebih baik lagi. "Tetap penuh optimis pada kita semua dapat bekerjasama untuk mengedepankan sikap profesionalisme dalam bekerja, amanah dalam mengemban tugas, komitmen dalam bertindak, dan sikap saling menghormati menjadi kunci penting dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja Balai" ungkapnya.  

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan  mengucapkan selamat kepada Kepala Balai baru dan juga memberikan pesan untuk meneruskan kinerja BPTU HPT Siborongborong. Selain itu disampaikan juga kinerja Kepala Balai yang baru diharapkan tidak hanya mempertahankan namun dapat meningkatkan kinerja Balai terutama dari segi produksi.

Dalam kegiatan ini Dirjen PKH juga turut mengapresiasi Kinerja BPTU HPT Siborongborong terkait pengembangan bibit kerbau dan babi dan sekaligus meminta agar BPTU-HPT Siborongborong mampu menjadi center of exelent pengembangan bibit kerbau dan babi di Indonesia

Menurut data per Februari 2019, BPTU HPT Siborongborong mengembangkan ternak kerbau berjenis Kerbau Murrah dan Kerbau Lumpur yang berjumlah total 288 ekor, yang dikembangkan di tiga instalasi, yaitu di instalasi Rondaman Palas sebanyak 74 ekor, di instalasi Silangit berjumlah 82 ekor dan Instalasi Bahal Batu berjumlah 132 ekor.

Tak hanya kerbau, BPTU HPT Siborongborong juga memiliki Babi eksotik dan Babi Lokal. Babi Eksotik berjumlah 469 yang terdiri dari 196 ekor jantan, dan 273 ekor betina. Adapun Babi Lokal berjumlah 154 ekor dengab rincian 59 Babi jantan dan 95 betina.

"Indonesia berpeluang melakukan ekspansi ternak babi hingga ke pasar global, karena jumlah ternaknya tergolong surplus," ujar Dirjen PKH I Ketut Diarmita.

"Data Statistik Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2018 menunjukkan bahwa, sejak tahun 2006, Indonesia telah surplus ternak babi hampir satu juta ekor dalam setahun. Prospek ini dapat mengantar Indonesia untuk melakukan ekspansi ke pasar global karena permintaan juga cukup tinggi," jelas Ketut.

Lebih lanjut, Ketut menegaskan bahwa dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), hambatan perdagangan berkurang untuk itu surplus produk harus kita dorong ke arah ekspor sebagai bagian peningkatan devisa negara

"Jika kita mampu memenuhi permintaan pasar dengan surplusnya ternak Babi di Indonesia, maka kinerja ekspor akan semakin tinggi," tambahnyanya.

Apalagi, katanya, masyarakat yang memelihara ternak babi berada di pedesaan, jika produksi ini bisa masuk pasar ekspor pasti akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat di desa. "Otomatis kesejahteraan peternak akan meningkat," ujar Ketut.

I Ketut Diarmita berharap agar, pengembangan sub sektor peternakan, utamanya usaha ternak babi dan kerbau dapat terus berkembang di masyarakat, sehingga dengan sendirinya pertumbuhan ekonomi akan meningkat dan angka kemiskinana di desa akan menurun.

Logo

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN
KEMENTERIAN PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Jl. Harsono RM No. 3 Gedung C Lantai 6 - 9, Ragunan
Kecamatan Pasar Minggu Kota Jakarta Selatan
Provinsi Daerah Khusus Jakarta 12550

Tlp: (021) 7815580 - 83, 7847319
Fax: (021) 7815583

[email protected]
https://ditjenpkh.pertanian.go.id/

Tetaplah Terhubung

Mari jalin silaturahmi dengan mengikuti akun sosial media kami

Copyright © 2021 Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, Kementerian Pertanian - All Rights Reserved

Aksesibilitas

Kontras
Saturasi
Pembaca Layar
D
Ramah Disleksia
Perbesar Teks
Jarak Huruf
Jarak Baris
Perataan Teks
Jeda Animasi
Kursor
Reset