Situasi Kejadian Avian Influenza (AI) pada Unggas Kondisi s/d 28 Februari 2017
- 16 Maret 2017, 08:55 WIB
- /
- Dilihat 4876 kali
Laporan perkembangan kejadian penyakit Avian Influenza (AI) pada unggas di Indonesia berdasarkan hasil Uji Cepat (Rapid Test) positif yang dilaporkan petugas kesehatan hewan respon cepat melalui SMS Gateway, iSIHKNAS dan surveilans investigasi BBV/BV sampai dengan kejadian AI per 28 Februari 2017 sebagai berikut :
1. Kejadian AI pada unggas selama bulan Februari 2017 (1-28 Februari)
A. Jumlah kejadian AI sebanyak 24 kejadian di 24 desa pada 17 Kab/kota di 9 Provinsi, yakni:
- Lampung 7 Kejadian (Lampung Utara/2 kejadian Kec. Abung Timur/1, Kec. Abung Semuli/1; Tanggamus /2 Kejadian Kec. Wonosobo/1, Kec. Pugung/1 ; Pringsewu/3 kejadian Kec. Pagelaran/1, Ambarawa/1, Kec. Pardasuka/1);
- Jawa Barat 5 kejadian (Tasikmalaya/ 1 kejadian Kec. Tamansari; Bandung/1 kejadian Kec. Soreang; Subang/3 kejadian Kec. Jalancagak/1, Kec. Kalijati/1, Kec. Subang/1);
- Jawa Tengah 4 kejadian (Grobogan/1 kejadian Kec. Brati; Pemalang/1 kejadian Kec. Pemalang, Purbalingga/1 kejadian Kec. Kalimanah, Klaten/1 kejadian Kec.Delanggu);
- Banten 3 kejadian (Kota Serang/2 kejadian, Kec Cipocok jaya/2, Kec. Serang/1; Lebak/2 kejadian Kec. Kalanganyar)
- Bengkulu 1 Kejadian (Bengkulu/1 kejadian Kec. Sungai serut);
- Riau 1 kejadian (Bengkalis/1 kejadian Kec. Mandau);
- Sumatera Selatan 1 kejadian (Ogan Komering Hulu/1 kejadian Kec. Sinar Paninjauan);
- Sulawesi Selatan 1 kejadian (Pinrang/1 kejadian, Kec. Larinsang)
- Kalimantan Timur 1 kejadian (Bontang/1 kejadian kec. Bontang Utara);
B. Menyebabkan kematian unggas sebanyak 1.758 ekor terdiri dari 583 ekor ayam kampung, 775 ekor itik, 200 ekor Puyuh dan 200 ekor ayam petelur.
2. Keterkaitan dengan Kasus Flu Burung pada manusia, dilaporkan bahwa tidak ada kasus Flu Burung pada Manusia selama tahun 2016 dan Januari, Februari 2017 (Sumber Kementerian Kesehatan).
3. Perkembangan kejadian AI pada unggas tahun 2006 s/d 2017
Sejak terjadinya wabah AI pada unggas di Indonesia yang dideklarasi pada bulan Januari 2004, kejadian secara bertahap menurun cukup signifikan setiap tahun yakni th. 2007 = 2.751 kejadian, th. 2008 = 1.413 kejadian, th 2009 = 2293 kejadian, th.2010 = 1502 kejadian, th. 2011 = 1.411 kejadian, th. 2012 = 546 kejadian th. 2013 = 470 kejadian, th. 2014 = 346 kejadian, tahun 2015 = 123 kejadian, tahun 2016 = 255 kejadian dan tahun 2017 = 53 kejadian.
4. Kesiagaan Pengendalian AI pada unggas
Untuk mengantisipasi kondisi cuaca ekstrim curah hujan tinggi dan kejadian banjir di beberapa daerah di Indonesia yang berpotensi risiko meningkatnya kejadian AI pada unggas dan penyakit menular strategis lainnya, maka telah diterbitkan Surat Edaran Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan No. 04041/PK.310/F.III/2016 tanggal 4 November 2016 dan Surat Edaran Direktur Kesehatan Hewan No. 30034/PK.320/F4/01/2017 tanggal 30 Januari 2017 tentang Peningkatan Kewaspadaan dan Pengendalian Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS), antara lain :
- Penyuluhan kepada masyarakat agar melapor ke petugas kesehatan terdekat bila mengetahui adanya unggas sakit/mati mendadak
- Tindakan 3 Cepat (Deteksi, Lapor dan Respon Cepat Pengendalian Penyakit)
- Penerapan Biosekuriti dengan model 3 Zona (Bersih, Antara, Kotor) guna mengamankan peternakan agar tidak terserang masuknya berbagai kuman penyakit unggas
- Penerapan Vaksinasi 3 Tepat (Vaksin, Jadwal, Tehnik vaksinasi)
- Tindakan Sanitasi pada sepanjang rantai pemasaran unggas
- Surveilans investigasi oleh Laboratorium Veteriner guna mengetahui sumber penularan, epidemiologi dan dinamika virus AI
- Kompartementalisasi dan zona bebas AI
- Masyarakat menerapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) Masyarakat
5. Strategi pengendalian AI di indonesia meliputi :
- Strategi Utama
- Deteksi, Lapor dan Respon (DLR) Cepat
- Biosekuriti
- Vaksinasi
- Penataan/Sanitasi rantai pasar unggas
- Kompartementalisasi dan Zoning
- Surveilans
- Pengawasan lalu lintasStrategi Penunjang
- Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
- Kemitraan pemerintah dan swasta (Public Private Partnership)
- Legislasi
6. Komunikasi Publik
- Masyarakat/peternak yang mengetahui adanya unggas sakit/mati mendadak agar melapor melalui SMS ke Tim Respon Cepat setempat/daerah terdekat atau melalui SMS dan Call Center AI Direktorat Kesehatan Hewan No. 08118301001 atau iSIKHNAS.
- Informasi kejadian AI pada unggas terkini di Indonesia dapat diakses melalui website: www.keswan.ditjenpkh.pertanian.go.id.